Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Tengah (Kalteng) berkolaborasi dalam penanganan stunting dan program kependudukan.
"Hari ini kami, dipimpin Rektor UMPR, melakukan audiensi dengan BKKBN membahas pendampingan BKKBN terhadap tim matching fund sekaligus kerja sama terkait mahasiswa relawan stunting," kata dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UMPR Dr dr Faradila di Palangka Raya, Selasa.
Selain penanganan stunting, kerja sama itu juga terkait program BKKBN lainnya seperti keluarga berencana, pendampingan keluarga, dan pendampingan calon pengantin.
"Pada program-program ini bisa kita libatkan mahasiswa. Program BKKBN ini juga sesuai dengan program unggulan Rektor UMPR yakni Mahasiswa Relawan," katanya usai audiensi.
Baca juga: UMPR-TP PKK Kalteng siap berkolaborasi tangani stunting
Dia juga selalu siap berkolaborasi serta mendukung suksesnya program BKKBN dalam berbagai bidang.
Bentuk dukungan dan kolaborasi itu, di antaranya melalui program mahasiswa relawan. Dalam program ini mahasiswa UMPR terjun langsung di tengah masyarakat maupun dalam pelaksanaan program pemerintah.
"Seperti diketahui bahwa program kependudukan terutama stunting telah menjadi atensi nasional. Oleh karena itu, kami dari kalangan akademisi dan perguruan tinggi juga ingin terlibat dalam upaya intervensi stunting," katanya.
Baca juga: UMPR-BEI Kalteng bentuk relawan pasar modal
Faradila menambahkan, audiensi tersebut juga dalam rangka mengenalkan pelaksanaan program matching fund dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dilakukan bersama tim konsorsium.
"Pada program ini tim konsorsium terdiri atas UMPR dan Universitas Palangka Raya (UPR) yang mana BKKBN bertindak sebagai pendamping," kata Faradila yang merupakan Ketua Tim Matching Fund.
"Hari ini kami, dipimpin Rektor UMPR, melakukan audiensi dengan BKKBN membahas pendampingan BKKBN terhadap tim matching fund sekaligus kerja sama terkait mahasiswa relawan stunting," kata dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UMPR Dr dr Faradila di Palangka Raya, Selasa.
Selain penanganan stunting, kerja sama itu juga terkait program BKKBN lainnya seperti keluarga berencana, pendampingan keluarga, dan pendampingan calon pengantin.
"Pada program-program ini bisa kita libatkan mahasiswa. Program BKKBN ini juga sesuai dengan program unggulan Rektor UMPR yakni Mahasiswa Relawan," katanya usai audiensi.
Baca juga: UMPR-TP PKK Kalteng siap berkolaborasi tangani stunting
Dia juga selalu siap berkolaborasi serta mendukung suksesnya program BKKBN dalam berbagai bidang.
Bentuk dukungan dan kolaborasi itu, di antaranya melalui program mahasiswa relawan. Dalam program ini mahasiswa UMPR terjun langsung di tengah masyarakat maupun dalam pelaksanaan program pemerintah.
"Seperti diketahui bahwa program kependudukan terutama stunting telah menjadi atensi nasional. Oleh karena itu, kami dari kalangan akademisi dan perguruan tinggi juga ingin terlibat dalam upaya intervensi stunting," katanya.
Baca juga: UMPR-BEI Kalteng bentuk relawan pasar modal
Faradila menambahkan, audiensi tersebut juga dalam rangka mengenalkan pelaksanaan program matching fund dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dilakukan bersama tim konsorsium.
"Pada program ini tim konsorsium terdiri atas UMPR dan Universitas Palangka Raya (UPR) yang mana BKKBN bertindak sebagai pendamping," kata Faradila yang merupakan Ketua Tim Matching Fund.
Turut hadir dalam audiensi itu Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng Jeanni Winokan dan Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Fitriyanto bersama tim serta Rektor UMPR Dr Muhammad Yusuf beserta jajaran.
Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng Jeanni Winokan menyambut baik program tersebut dan berharap keterlibatan akademisi dan perguruan tinggi mampu memperkuat upaya intervensi stunting di daerah setempat.
Baca juga: UMPR bersama lima PTM kolaborasi tingkatkan SDM di era teknologi 5.0
"Penanganan stunting ini tidak bisa dilakukan satu instansi saja, tetapi harus melibatkan seluruh elemen masyarakat termasuk kalangan akademisi dan perguruan tinggi," katanya.
Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng Jeanni Winokan menyambut baik program tersebut dan berharap keterlibatan akademisi dan perguruan tinggi mampu memperkuat upaya intervensi stunting di daerah setempat.
Baca juga: UMPR bersama lima PTM kolaborasi tingkatkan SDM di era teknologi 5.0
"Penanganan stunting ini tidak bisa dilakukan satu instansi saja, tetapi harus melibatkan seluruh elemen masyarakat termasuk kalangan akademisi dan perguruan tinggi," katanya.
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023