Saham-saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Rabu waktu setempat (5/4/2023), bangkit dari kerugian sesi sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terangkat 0,37 persen atau 28,42 poin menjadi menetap di 7.662,94 poin.
Indeks FTSE 100 tergerus 0,50 persen atau 38,48 poin menjadi 7.634,52 poin pada Selasa (4/4/2023), setelah bertambah 0,54 persen atau 41,26 poin menjadi 7.673,00 poin pada Senin (3/4/2023), dan naik 0,15 persen atau 11,31 poin menjadi 7.631,74 poin pada Jumat (31/3/2023).
Polymetal International PLC, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia melonjak4,24 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan jaringan utilitas yang menawarkan layanan air dan air limbah untuk klien di Inggris Raya, United Utilities Group PLC, terangkat 3,36 persen; serta perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris-Swedia AstraZeneca PLC meningkat 3,11 persen.
Sementara itu, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Disusul oleh saham perusahaan distributor produk industri dan elektronik yang berbasis di London, RS Group PLC (sebelumnya Electrocomponents PLC) terperosok 6,26 persen; serta grup bisnis bahan bangunan internasional yang berkantor pusat di Dublin, Irlandia, CRH PLC tergelincir 5,50 persen.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023