• Beranda
  • Berita
  • Sekjen PBB terkejut dengan aksi kekerasan Israel di Masjid Al Aqsa

Sekjen PBB terkejut dengan aksi kekerasan Israel di Masjid Al Aqsa

6 April 2023 09:24 WIB
Sekjen PBB terkejut dengan aksi kekerasan Israel di Masjid Al Aqsa
Polisi Israel berjaga di luar Gerbang Singa di Kota Tua Yerusalem, Rabu (5/6/2023). (ANTARA/Xinhua/Muammar Awad)
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres terkejut dan merasa ngeri dengan aksi kekerasan Israel di Masjid Al Aqsa di Yerusalem, (5/4), demikian disampaikan juru bicaranya, Stephane Dujarric.

"Sekjen terkejut dan merasa ngeri dengan gambar-gambar yang dilihatnya pagi ini tentang kekerasan dan pemukulan oleh pasukan keamanan Israel di dalam Masjid Al Qibli (nama lain Masjid Al Aqsa) di Yerusalem," kata Stephane Dujarric.

Stephane mengatakan seharusnya saat ini menjadi momen bagi umat Yahudi, Kristen, dan Islam untuk perdamaian dan tanpa kekerasan.

"Pada waktu kalender yang suci bagi umat Yahudi, Kristen, dan Muslim, ini seharusnya menjadi waktu untuk perdamaian dan tanpa kekerasan. Tempat-tempat ibadah seharusnya hanya digunakan untuk ibadah keagamaan yang damai," jelasnya.


Dujarric mengatakan bahwa PBB dan mitra-mitra kemanusiaan siap membantu memastikan pemulihan layanan medis sesegera mungkin di kompleks tempat Masjid Al Aqsa berada.

Klinik kesehatan di kompleks tersebut terpaksa ditutup karena mengalami kerusakan yang parah setelah pasukan Israel menggunakannya untuk memasuki masjid, ujar Dujarric.

Sebelumnya, Rabu, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa dirinya terkejut dengan gambar-gambar kekerasan di dalam masjid tersebut.

"Saya merasa terganggu dengan aksi pemukulan oleh pasukan keamanan Israel terhadap warga Palestina dan sejumlah besar penangkapan. Saya juga menolak keras penimbunan serta penggunaan kembang api dan batu oleh warga Palestina di dalam masjid," ungkap Wennesland.

Wennesland meminta para pemimpin politik, agama, dan masyarakat di semua pihak untuk menolak hasutan, retorika menghasut, dan tindakan provokatif.

Dirinya juga meminta para pemimpin di semua pihak untuk bertindak secara bertanggung jawab serta menghindari langkah-langkah yang dapat meningkatkan ketegangan.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023