• Beranda
  • Berita
  • Galeri Malang Bernyanyi akan dirikan museum musik

Galeri Malang Bernyanyi akan dirikan museum musik

8 Desember 2012 07:52 WIB

Gagasan ini bertujuan untuk menyelamatkan sejarah musik Indonesia. Selama ini banyak hasil rekaman lama musik di Tanah Air yang sulit didapatkan

Surabaya (ANTARA News) - Galeri Malang Bernyanyi akan mendirikan museum musik Indonesia, dan saat ini sudah terkumpul sekitar 7.000 keping kaset, CD, serta piringan hitam berisi lagu-lagu lama.

"Dari sekitar 7.000 keping itu, selain berisi rekaman lagu, juga ada yang berisi kesenian wayang orang dan ludruk," kata Ketua Galeri Malang Bernyanyi Hengki Herwanto di Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, ternyata ada juga warga asing yang menyumbang untuk koleksi galeri ini. "Ada sekitar 30 persen koleksi dari asing, yakni dari Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Belanda, dan Prancis," katanya.

Dirut PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP) itu mengatakan museum yang terletak di Perumahan Griya Santa, Malang, Jawa Timur, tersebut akan diresmikan pada 1 Januari 2013.

Keberadaan museum itu nanti diharapkan menjadi warisan berharga mengenai perkembangan seni musik di Tanah Air bagi generasi mendatang.

"Gagasan ini bertujuan untuk menyelamatkan sejarah musik Indonesia. Selama ini banyak hasil rekaman lama musik di Tanah Air yang sulit didapatkan. Ternyata ada sejumlah orang yang menyimpan koleksi lama, dan kemudian diserahkan kepada kami. Ada 287 penyumbang yang sudah menyerahkan koleksinya kepada kami, termasuk penyanyi Ebiet G Ade," katanya.

Karena lokasi yang dinilai belum memadai, kata dia, saat ini ribuan koleksi musik tersebut tidak semuanya dipajang. Sebagian ada yang disimpan di kardus, namun semuanya tercatat dengan rapi, termasuk data penyanyi, judul lagu, dan nama penyumbangnya.

Ia mengatakan museum yang didirikan dengan dana dari sekelompok orang yang peduli terhadap musik Tanah Air itu, nantinya sangat mungkin dikembangkan sesuai keinginan pemerintah, untuk menunjang ekonomi kreatif.

Namun, menurut dia, untuk tahap awal keberadaan museum itu hanya diarahkan guna menyelamatkan kekayaan musik Indonesia.

"Semuanya sangat mungkin jika nanti museum ini berkembang dan banyak peminatnya. Mengenai koleksi, kami upayakan agar bisa diputar jika ada pengunjung museum yang ingin mendengarkan musik yang mereka inginkan," kata Hengki.

Sebagai bagian dari sosialisasi keberadaan museum tersebut, pihaknya mendukung pergelaran musik dengan menampilkan Ebiet G Ade pada acara penandatanganan kontrak pembangunan tol Gempol - Pasuruan seksi 1 (13,39 km) yang diselenggarakan di kawasan Bromo, Jatim, Jumat (7/12) malam.

"Pada kegiatan itu, Ebiet dan istrinya, Yayuk Sugianto menyumbangkan pohon sebagai simbol dukungan penghijauan di jalan tol tersebut," kata Hengki.

(M026/M008)


Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012