Pelaksana Harian (Plh) Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Antoni Arif Priadi dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis mengatakan pentingnya menjaga keselamatan dan kelancaran angkutan laut dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Setiap tahunnya, jumlah penumpang yang menggunakan transportasi laut meningkat secara signifikan, terutama di daerah kepulauan yang hanya memiliki sarana transportasi laut sebagai pilihan utama.
"Selain itu, angkutan laut juga menjadi solusi untuk menghindari kemacetan di jalur darat pada saat musim mudik," kata Antoni saat memimpin apel yang berlangsung di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis.
Namun, ia juga menekankan angkutan laut memiliki risiko yang tidak kalah besar dibandingkan dengan transportasi lainnya. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian khusus dalam menjaga keselamatan kapal, penumpang, dan kru kapal.
"Seluruh jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan stakeholder terkait lainnya diminta untuk mempersiapkan angkutan laut Lebaran tahun 2023 dengan memastikan keselamatan, keamanan, kenyamanan serta kesehatan penumpang, awak kapal, dan petugas pelabuhan," kata Antoni.
Adapun posko tersebut dimulai pada 7 April-8 Mei 2023 dan akan beroperasi selama 24 jam untuk memantau kondisi keamanan dan keselamatan pelayaran laut pada periode mudik dan balik Lebaran.
Lebih lanjut, Antoni juga meminta kepada seluruh jajaran Ditjen Perhubungan Laut termasuk para petugas posko untuk dapat menjalankan tugas ini dengan dengan penuh rasa tanggung jawab, ikhlas, dan sungguh-sungguh serta melaporkan perkembangannya setiap hari.
"Dengan komitmen, kolaborasi, koordinasi, dan integritas, mari lah kita bersama-sama berupaya agar penyelenggaraan angkutan laut Lebaran Tahun 2023 dapat berjalan dengan baik dan sukses," kata Antoni.
Selain itu, masyarakat dapat melaksanakan mudik dengan selamat, aman, nyaman, lancar dan sehat serta terkesan dengan perjalanan mudik mereka sebagaimana narasi utama angkutan Lebaran Tahun 2023 ini, yaitu "Mudik Aman Berkesan".
Dalam kesempatan sama, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Hendri Ginting mengungkapkan ada beberapa instruksi yang telah diberikan kepada seluruh jajaran UPT Ditjen Hubla.
"Pertama, untuk memastikan seluruh armada kapal dalam keadaan laiklaut, diinstruksikan kepada para Kepala Kantor Kesyahbandaran, Kepala KSOP Khusus Batam, Kepala KSOP Kelas I-IV, dan Kepala UPP Kelas I-III agar melaksanakan uji kelaiklautan kapal terhadap seluruh kapal yang berada/beroperasi di wilayah kerjanya," kata Hendri.
Kedua, meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan seluruh stakeholder dan operator serta membentuk posko pelayanan angkutan laut Lebaran Tahun 2023 sesuai Instruksi Dirjen No: IR-DJPL 2 Tahun 2023 pada masing-masing wilayah kerja dengan melibatkan instansi dan stakeholder terkait di pelabuhan.
Ketiga, meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran khususnya terhadap pengawasan kapasitas penumpang serta berkoordinasi dengan BMKG setempat untuk menyebarluaskan prakiraan cuaca kepada masyarakat maritim untuk mewaspadai terjadinya cuaca buruk.
Keempat, mengoptimalkan potensi armada pada daerahnya masing-masing, terutama ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada arus mudik/balik sehingga dapat mengurangi terjadinya penumpukan penumpang.
"Kelima, memperbarui informasi terkini jadwal kedatangan/ keberangkatan kapal baik di pelabuhan atau melalui media sosial bagi perusahaan pelayaran," ucap Hendri.
Keenam, membuat mitigasi terjadinya kecelakaan pelayaran dengan memetakan potensi resiko yang mungkin terjadi, membuat perencanaan penanggulangan dan mengatur sistem komunikasi, koordinasi dan pembagian peran antar stakeholder jika terjadi keadaan darurat pelayaran.
Koordinasi dengan stakeholder terkait dalam menentukan kesiapan armada yang digunakan dengan memetakan jumlah armada yang tersedia dan armada cadangan dibandingkan dengan prediksi jumlah pergerakan penumpang di masa Lebaran.
Ketujuh, memanfaatkan media sosial dalam mempublikasikan informasi terkait penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran dengan menugaskan tim SMRT (social media response team) untuk selalu memperbarui konten media sosial UPT.
"Serta selalu mengutamakan pelayanan kepada masyarakat baik secara langsung maupun melalui nomor hotline yang disiapkan oleh masing-masing UPT," kata Hendri.
Baca juga: Kapolri bahas kesiapan mudik Lebaran 2023 dengan sejumlah menteri
Baca juga: Kesiapan operator telekomunikasi hadapi mudik Lebaran 2023
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023