• Beranda
  • Berita
  • Dokter: Segera konsultasi jika ada faktor risiko jantung koroner

Dokter: Segera konsultasi jika ada faktor risiko jantung koroner

7 April 2023 16:27 WIB
Dokter: Segera konsultasi jika ada faktor risiko jantung koroner
Ilustrasi jantung koroner (ANTARA/Anlene)

Jika sudah tahu terdapat faktor risiko jantung koroner pada diri anda maka segera berkonsultasi ke dokter agar penanganannya lebih tepat,

Dokter Spesialis Jantung Koroner Dr. dr. Dafsah Arifa Juzar, Sp. JP (K) FIHA, FAsCC, FESC, FAPSIC, FSCAI menganjurkan untuk segera berkonsultasi ke dokter jika menemukan faktor risiko jantung koroner.
 
"Jika sudah tahu terdapat faktor risiko jantung koroner pada diri anda maka segera berkonsultasi ke dokter agar penanganannya lebih tepat," kata dr Dafsah dalam diskusi terkait jantung koroner yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat. 
 
Dafsah menjelaskan faktor risiko tersebut adalah rokok, diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi. Selain itu jika merasa sakit dada, leher, rahang, dan bahu ketika beraktivitas maka lebih baik untuk berkonsultasi.
 
Dengan berkonsultasi, dokter akan lebih mudah untuk mengetahui apa yang harus dilakukan kepada pasien jantung koroner. Umumnya terdapat beberapa tahapan penanganan, tambah dia.

Baca juga: Tips berpuasa bagi penderita jantung, hindari asupan gula berlebih
 
"Pertama dengan pemeriksaan EKG (elektrokardiogram) jantung. Dengan EKG kita bisa mendapat informasi apakah terjadi penyempitan yang akut atau tidak, total atau parsial. Kalau total tentu perlu pengobatan dengan segera," kata dokter yang praktik di Heartology Rumah Sakit Brawijaya, Jakarta Pusat itu.

Dia mengatakan pembuluh jantung hanya ada satu, jika tertutup maka performa bagian jantung yang lain akan menurun.

Selain selain EKG juga ada Ekokardiografi yaitu tindakan memeriksa struktur jantung untuk melihat apakah pergerakan jantung normal atau tidak, sehingga bisa menentukan penyebab keluhan apakah karena penyempitan pembuluh darah atau karena penyebab lain, tambah dia.
 
Setelah itu ada uji latih jantung menggunakan treadmill (alat tes monitor kinerja jantung) untuk melihat perubahan rekaman listrik jantung. Disini akan dilihat irama listrik jantung apakah stabil atau tidak, kondisi serangan jantung biasanya ada lonjakan irama listrik jantung yang tidak stabil seperti korsleting, sambungnya.
 
"Setelahnya baru dilakukan CT Scan (tes pemeriksaan medis melalui sinar x dan komputer) untuk mengetahui apakah ada kalsium atau plak yang terdapat pada jantung untuk menentukan tindakan setelahnya," kata dr. Dafsah.
 
Dia menjelaskan penyakit jantung koroner sebetulnya adalah penyakit degeneratif (akan terkena lama kelamaan) yang bisa terjadi kepada semua orang dan tidak bisa dihindari.

"Kita hanya bisa memperkecil risikonya dengan hidup sehat, tidak merokok, rutin berolahraga, serta makan-makanan yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan kalori harian," tambah dr. Dafsah

Baca juga: Pola hidup tidak sehat memperparah sumbatan penyebab PJK
Baca juga: Dokter kemukakan lima kiat berpuasa bagi penderita jantung

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023