Hal tersebut dirasa perlu mengingat situasi genting terkait asuransi transportasi setelah perusahaan-perusahaan reasuransi menarik diri dari sektor usaha itu.
Kondisi seperti ini bisa membuat perusahaan-perusahaan logistik menjadi bermasalah, kata direktur pelaksana Asosiasi Bisnis Timur Jerman, Michael Harms.
"Pemerintahan federal harus mengambil risiko yang lebih dari yang biasanya," kata Harms, seraya meminta pemerintah membantu dengan instrumen-instrumen kreatif.
Permintaan asosiasi itu diajukan setelah Menteri Perekonomian Jerman Robert Habeck berjanji memberikan jaminan investasi untuk perusahaan-perusahaan Jerman di Ukraina sebagai salah satu upaya rekonstruksi. Serangan Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 menimbulkan kerugian besar.
Baca juga: NATO sebut rencana nuklir Belarus tunjukkan janji kosong Rusia-China
Asosiasi ini menjadi kepanjangan tangan untuk sekitar 350 anggotanya di Eropa Timur dan mereka aktif di 29 negara.
"Perwakilan-perwakilan perusahaan mengatakan bahwa jaminan investasi semacam ini sangat penting agar bisa mendapatkan keputusan investasi lewat dewan direksi," kata Harms yang kembali ke Kyiv bersama H abeck. Menurut sumber pada kementerian perekonomian Jerman, lebih dari 20 lamaran untuk jaminan investasi tersebut sedang dalam proses.
Harms mengatakan pemerintah Ukraina perlu menyediakan kerangka kerja yang stabil, transparan, dan bisa diandalkan. Dia mengkritik langkah Kyiv menekan perusahaan-perusahaan agar meninggalkan usahanya di Rusia. Dia menyebut langkah ini 'tidak bijak'.
Dia menambahkan bahwa berdasarkan informasi yang dia terima dari berbagai perusahaan, situasi korupsi sudah sangat membaik sejak 2014, dan sudah berada di jalur yang benar.
"Pemimpin Ukraine masih muda, dididik Barat, dan tidak lagi memiliki agenda tersembunyi seperti dulu," kata Hams.
Baca juga: Dikirim ke panti karena gambar antiperang, gadis Rusia dijemput ibunya
Sumber: Reuters
Pewarta: Mecca Yumna
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023