Di Jakarta ini ada banyak museum yang patut dikunjungi. Sebutlah Museum Bank Mandiri, Museum, Museum Tekstil, dan Museum Nasional.
Museum Bank Mandiri
Menikmati kota Jakarta rasanya belum pas kalau tidak mengunjungi Museum Bank Mandiri yang adalah salah satu cagar budaya di Jakarta, tepatnya di Kota Tua.
Ada banyak bangunan berarsitektur kuno yang bisa dijumpai di sini.
Museum Bank Mandiri adalah museum perbankan miliki Bank Mandiri yang terletak di kawasan kota tua Jakarta, persis depan stasiun Jakarta Kota (Beos).
Museum memiliki koleksi peralatan perbankan, mulai masa penjajahan Belanda sampai terbentuknya Bank Mandiri.
Selain benda-benda koleksi yang biasa dipunyai sebuah museum, Museum Mandiri memiliki ornamen unik pada dinding hall sisi timur bangunan, berupa hiasan kaca patri (stained glass) yang dipisahkan oleh pilar.
Hiasan ornamen ini menggambarkan empat musim di Eropa dan nakoda kapal Belanda, Cornelis de Houtman.
Pengunjung akan terkesima dengan bangunan kokoh dan luas. Tak perlu pusing, telusurilah bangunan ini langkah demi langkah, paling lama 2 jam.
Lantai awal, pengunjung akan melihat tampilan seperti teller di bank, teller tempo dulu.
Semakin berjalan ke dalam bangunan, Anda akan melihat lebih luas lagi dunia perbankan. Mulai dari alat timbangan dokumen, contoh bilyet giro dari masa ke masa, mesin atm, mesin penghancur uang, sampai tik berbagai jaman.
Peninggalan Belanda lainnya adalah kaca patri yang terpampang menghiasi museum ini, menggambarkan 4 musim di Belanda dan seorang nakhoda yang mendarat di Banten tahun 1596, Cornelis de Houtman.
Setelah itu, lihatlah benda-benda pendukung aktivitas perbankan, mulai dari teknologi informasi yang digunakan saat itu, sampai sistem keamanan bank dan mesin pencetak nomor seri uang.
Museum Tekstil
Jangan mau kalah dengan turis mancanegara yang acap mampir ke museum ini. Luangkanlah waktu bersama si kecil di sini. Anda akan mendapati berbagai macam kain warisan budaya berbagai daerah, juga dari luar negeri.
Mulai dari songket, ulos, tenun dari Sumba, Flores, Maluku, sampai batik dapat Anda saksikan di mesum yang terletak di Jalan Aipda K.S Tubun No. 2–4 Jakarta Pusat ini.
Jumlah item pamer di sini sekitar 1.900-an. Warna-warna dan motif kain menggoda untuk dimiliki. Menariknya, Anda juga bisa belajar membatik di sini.
Pengelola museum menyediakan pengajar yang akan membimbing Anda menorehkan canting di atas kain putih untuk membuat motif yang Anda suka.
Meski tidak langsung terampil, tapi pengalaman ini pasti sangat mengesankan.
Museum Nasional
Museum Nasional yang merupakan salah satu gedung peninggalan kolonial Belanda ini adalah lembaga studi warisan budaya dan pusat informasi edukatif kultural serta rekreatif yang berperan dalam menyelamatkan dan melestarikan warisan budaya Indonesia.
Hingga kini museum ini mengelola 141.899 benda, terdiri atas 7 jenis koleksi yaitu prasejarah, arkeologi, keramik, numismtik-heraldik, sejarah, etnografi dan geografi.
Museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara ini diresmikan pada 1868 oleh Persatuan Kesenian dan Ilmu Pengetahuan Batavia, tapi secara institusi Museum ini lahir pada 1778, saat pembentukan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen oleh pemerintah Belanda (sekarang Lembaga Kebudayaan Indonesia).
Kini Museum Nasional lebih dikenal dengan Museum Gajah semenjak patung gajah yang dihadirkan Raja Chulalongkorn dari Thailand pada 1871 berdiri di depan museum. Tetapi pada 28 Mei 1979, namanya resmi menjadi Museum Nasional Republik Indonesia.
Di museum ini Anda akan menyaksikan berbagai peninggalan berbagai era. Berbagai benda di museum ini bisa menjawab kehidupan prasejarah nenek moyang dulu. Anda bahkan bisa mengenal peradaban bangsa lain.
Jakarta dengan segala macam etnis, budaya dan peradaban yang ada sejak jaman dahulu kala menjadi refleksi budaya bersama.
Keunikan dan keberagaman menjadikan Jakarta dengan segala jenis museumnya akan mampu menjadi destinasi wisata sejarah yang menarik untuk edukasi . Enjoy Jakarta!!
(advertorial)
Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2012