"Erick sudah teruji dengan keberhasilan Indonesia lepas dari sanksi terberat FIFA, usai Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas itu menjelaskan negosiasi dengan FIFA terkenal sangat sulit diintervensi oleh tekanan politik dari negara manapun.
Menurut dia, keberhasilan negosiasi itu menunjukkan Erick sangat dihormati oleh FIFA dan disegani di dunia internasional, sebab jika terkena sanksi berat FIFA maka Indonesia akan dikucilkan dari sepak bola internasional.
Dengan keberhasilan itu, sebagian besar masyarakat Indonesia menilai Erick memiliki kemampuan negosiasi yang sangat baik.
Keberhasilan Erick itu, kata dia, tentunya akan memberikan keuntungan tersendiri dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Selain itu, kemampuan lobi dan negosiasi dengan dunia internasional ini dinilai Sukri sangat dibutuhkan bagi pemimpin Indonesia di masa mendatang. Sebab sebagai negara yang besar, Indonesia tak bisa tak tergantung dengan negara atau Lembaga internasional.
“Pemimpin Indonesia ke depan harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang sangat baik dengan dunia internasional. Kemampuan ini sudah ditunjukkan oleh Erick saat ini. Paling tidak kemampuan beliau bernegosiasi dengan FIFA," jelasnya.
Menurut dia, jika ada survei politik yang dilakukan saat ini, dia yakin nama Erick akan sangat positif dengan keberhasilan Indonesia lepas dari hukuman terberat FIFA.
Pewarta: Fauzi
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023