• Beranda
  • Berita
  • Bertemu Kishida, CEO OpenAI pertimbangkan buka kantor di Jepang

Bertemu Kishida, CEO OpenAI pertimbangkan buka kantor di Jepang

10 April 2023 16:31 WIB
Bertemu Kishida, CEO OpenAI pertimbangkan buka kantor di Jepang
Arsip Foto - Direktur Utama OpenAI Sam Altman berbicara di Wall Street Journal Digital Conference di Laguna Beach, California, AS, Rabu (18/10/2017). ANTARA/REUTERS/Lucy Nicholson/am.

Direktur Utama OpenAI Sam Altman mengatakan bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk membuka kantor dan memperluas layanan di Jepang setelah pertemuan dengan perdana menteri Jepang.

Perdana Menteri Fumio Kishida dan Altman bertukar pandangan tentang kemajuan teknologi dan keunggulan AI serta risikonya termasuk pelanggaran privasi dan hak cipta, kata kepala sekretaris kabinet Hirokazu Matsuno, sebagaimana dilansir Reuters, Senin.

Jepang akan mengevaluasi kemungkinan memperkenalkan teknologi bertenaga kecerdasan buatan seperti chatbot ChatGPT OpenAI, karena mempelajari manfaat dan risikonya, tambah Matsuno.

"Kami berharap membangun sesuatu yang hebat untuk orang Jepang, membuat model lebih baik untuk bahasa Jepang dan budaya Jepang," kata Altman kepada wartawan setelah pertemuan dengan Kishida.

Kunjungannya ke Jepang merupakan perjalanan internasional pertama sejak peluncuran ChatGPT.

Pada pertemuan terpisah di markas besar partai yang berkuasa di Jepang, CEO OpenAI menyatakan harapannya bahwa Jepang, sebagai kekuatan geopolitik, akan berperan dalam mengadopsi AI dan pembuatan aturan.

Matsuno mengatakan kepada wartawan dalam pengarahan bahwa Jepang akan mempertimbangkan adopsi pemerintah atas teknologi kecerdasan buatan seperti chatbot ChatGPT OpenAI jika masalah privasi dan keamanan siber diselesaikan.

ChatGPT, yang dikembangkan oleh Microsoft Corp dan didukung OpenAI, telah menimbulkan masalah privasi. Alasan itu mendorong pemerintah Italia melarang chatbot untuk sementara.

Menyusul pembatasan ChatGPT di Italia, yang menginspirasi negara-negara Eropa lainnya untuk mempelajari kebijakan tersebut, OpenAI minggu lalu mempresentasikan langkah-langkah untuk mengatasi masalah pelanggaran privasi kepada regulator Italia.

Jepang akan terus mengevaluasi kemungkinan memperkenalkan AI untuk mengurangi beban kerja pegawai pemerintah setelah menilai bagaimana menanggapi masalah seperti pelanggaran data, kata Matsuno.

Taro Kono, menteri kabinet yang bertanggung jawab atas transformasi digital Jepang, pada Jumat lalu mengatakan dia berharap bahwa teknologi AI akan berkontribusi besar pada reformasi gaya kerja pemerintah.

Meskipun, menurutnya, akan sulit untuk segera memperkenalkan ChatGPT di kantor publik karena masalah seperti kebohongan yang dihasilkan mesin.

Karenanya Kono ingin pertemuan Menteri Digital G-7, yang dijadwalkan pada 29-30 April di Jepang, akan membahas teknologi AI termasuk ChatGPT dan mengeluarkan kesepakatan bersama.



Baca juga: Pembuat ChatGPT akan ajukan solusi terkait larangan di Italia

Baca juga: Walikota di Australia tuntut OpenAI atas konten pencemaran nama baik

Baca juga: OpenAI blokir akses ChatGPT di Italia

Pewarta: Siti Zulaikha
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023