Namanya panti asuhan sedih ya
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta alokasikan anggaran untuk renovasi bangunan panti sosial asuhan di bawah naungan Dinas Sosial Jakarta yang mengalami kerusakan, salah satunya Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3 Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Namanya panti asuhan sedih ya, tadi juga Bu premi minta bisa di rehab (renovasi), jadi ga tau keburu ga, keburu ya, kan di akhir di 2024. Bu premi tolong ajukan rehab- rehab panti asuhan yang di bawah naungan Dinsos," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat menghadiri pemberian simbolis santunan kepada anak yatim, penyandang disabilitas, dan dhuafa di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin.
Heru pada kesempatan itu melihat sekeliling bangunan panti asuhan itu yang mengalami kerusakan, seperti beberapa plafon gedung yang sudah jebol dan cat yang sudah memudar.
Heru pada kesempatan itu melihat sekeliling bangunan panti asuhan itu yang mengalami kerusakan, seperti beberapa plafon gedung yang sudah jebol dan cat yang sudah memudar.
Dia pun meminta Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) DKI Jakarta Premi Lasari untuk segera mengajukan renovasi panti sosial asuhan di bawah naungan Dinsos.
Pj Gubernur DKI Jakarta juga menyoroti kurangnya moda transportasi warga binaan panti untuk bersekolah.
Wali Kota Administrasi Jakarta Timur Muhammad Anwar juga mengaku prihatin dengan kondisi panti asuhan tersebut.
Oleh karena itu, Anwar berharap langkah tersebut segera dilakukan, terkhusus Kepala Dinas Sosial yang akan mengajukan permohonan renovasi.
"Tentunya, pak Gubernur sangat prihatin sekali, rencana mengarahkan untuk renovasi gedung panti ini dengan kondisi yang ada, teknisnya Dinsos yang paham, jadi diharap bisa terpenuhi," jelas Anwar.
Sementara itu, Dinas Sosial DKI Jakarta mencatat terdapat 22 panti yang dinaungi Dinsos.
Dari 22 panti tersebut terdapat lima rumpun, yakni anak, lansia, disabilitas, remaja, juga pengemis, hingga keseluruhan mencapai 5.560 orang.
Sementara itu, Dinas Sosial DKI Jakarta mencatat terdapat 22 panti yang dinaungi Dinsos.
Dari 22 panti tersebut terdapat lima rumpun, yakni anak, lansia, disabilitas, remaja, juga pengemis, hingga keseluruhan mencapai 5.560 orang.
"Memang dari 22 panti yang ada di DKI Jakarta itu dibangun tahun 2005, sehingga banyak sekali bangunan-bangunan yang sudah tidak layak, sehingga tadi pak gubernur mengarahkan untuk kami mengusulkan," kata Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) DKI Jakarta Premi Lasari.
Dia berharap pembangunan tersebut segera dilakukan dalam waktu dekat, seusai melewati beberapa prosedur.
Namun, kata dia, PJ Gubernur meminta untuk melihat kebutuhan panti yang paling penting terlebih dahulu.
"Perencanaannya di tahun 2024, sehingga nanti pembangunannya bisa bertahap di 2025," tuturnya.
Baca juga: Dinsos dan BPBD DKI kirim bantuan untuk korban kebakaran Kedoya Utara
Baca juga: DPRD: Belum ada rencana panggil Dinsos terkait dugaan korupsi bansos
Baca juga: Dinsos DKI telusuri beras rusak diduga bansos tak tersalurkan
"Perencanaannya di tahun 2024, sehingga nanti pembangunannya bisa bertahap di 2025," tuturnya.
Baca juga: Dinsos dan BPBD DKI kirim bantuan untuk korban kebakaran Kedoya Utara
Baca juga: DPRD: Belum ada rencana panggil Dinsos terkait dugaan korupsi bansos
Baca juga: Dinsos DKI telusuri beras rusak diduga bansos tak tersalurkan
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023