"Koalisi besar penting, karena Indonesia merupakan negara besar, sangat diperlukan untuk menerobos tantangan-tantangan yang ada," kata Airlangga saat memberikan keterangan pers di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan Golkar dan Perindo memiliki kesepahaman dan kesepakatan untuk terus mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Kestabilan politik itu penting, itu bisa dicapai kalau para ketua umum partai politik, komunikasinya baik dan lancar," ujarnya.
Sementara itu Hary Tanoe menegaskan pentingnya kerja sama secara politik, untuk menjaga keberlanjutan pembangunan Jokowi.
"Paling penting adalah pembahasan bagaimana ke depan bekerja sama secara politik, yang disampaikan koalisi besar, sangat penting dalam menjaga keberlanjutan yang dibangun oleh Bapak Jokowi," katanya menegaskan.
Dia mengatakan pihaknya akan terus menjalani komunikasi dengan pimpinan partai politik, sehingga koalisi besar menjadi koalisi solid.
"Ke depan akan diadakan terus komunikasi dengan pimpinan Partai Golkar, dan pimpinan koalisi yang satunya Gerindra karena sudah bertemu antar kedua koalisi ini," jelasnya.
Koalisi besar merupakan gagasan penggabungan dua koalisi yakni Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) koalisi dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). KKIR gabungan parpol Gerindra dan PKB. Sementara KIB gabungan Golkar, PAN dan PPP.
Wacana koalisi besar terbuka pertama kali usai Presiden Jokowi bertemu para pimpinan parpol pendukung pemerintahan saat ini.
Lima pimpinan parpol dalam pertemuan di Kantor DPP PAN, Minggu (2/4) itu yakni Prabowo Subianto (Gerindra), Muhaimin Iskandar (PKB), Airlangga Hartarto (Golkar), Zulkifli Hasan (PAN) dan Muhammad Mardiono (PPP).
Baca juga: Waketum Golkar: Perindo akan silaturahmi dengan Golkar pada Senin sore
Baca juga: Golkar dukung koalisi besar untuk perkuat pemerintahan
Pewarta: Fauzi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023