Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengajak semua lapisan masyarakat untuk menciptakan lingkungan mudik 2023 yang aman dengan segera melengkapi dosis vaksin COVID-19.
“Sebenarnya status pandemi kita juga belum dicabut. Tapi Alhamdulillah memang di Indonesia ini dalam kondisi yang terkontrol (tren) COVID-19-nya,” kata Reisa dalam Siaran Sehat yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Reisa menuturkan adanya vaksinasi COVID-19 merupakan salah satu bentuk adaptasi kebiasaan baru, yang sudah melekat dalam kehidupan masyarakat untuk mencegah potensi penularan virus. Vaksinasi juga bermanfaat untuk melindungi diri dari penyakit lainnya seperti influenza atau Tuberkulosis (TB) dan penyakit menular lainnya.
Ketika berada di ruang publik yang dipenuhi banyak orang seperti saat mudik, anti bodi yang kuat sangat diperlukan. Apalagi dengan pandemi yang hingga kini masih terus terjadi dibarengi dengan kemunculan varian baru Arcturus.
“Sebelum kita mudik dan bertemu keluarga besar, bertemu dengan orang luar, kita harus mempersiapkan diri dulu punya anti bodi. Bagi yang belum dua-tiga kali suntik, belum booster pertama atau kedua harus dilengkapi dulu supaya Indonesia tetap terjaga. Alhamdulillah memang mayoritas masyarakat sudah punya anti bodi,” kata Duta Adaptasi Kebiasaan Baru itu.
Baca juga: Reisa imbau masyarakat tak sepelekan waktu istirahat ketika mudik
Dengan terbentuknya anti bodi yang optimal dari vaksin, masyarakat dapat tercegah dari penyakit seperti pada awal menghadapi pandemi. Menurutnya, masyarakat sudah bisa memahami bahwa ketika anti bodi turun, virus akan lebih cepat menular, sehingga vaksinasi sangat penting untuk tetap diberikan.
“Vaksin itu untuk membentuk pertahanan yang optimal. Butuh waktu satu sampai dua minggu setelah penyuntikan, jadi sebelum kita mudik minggu depan, kita harus vaksin dulu sebelum kita bertemu keluarga. Apalagi kalau misalnya termasuk kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil atau orang-orang yang punya imuno defisiensi,” ujarnya.
Reisa menambahkan penerapan kebiasaan baru tidak terlepas pula dari protokol kesehatan lainnya. Bila sedang berada di ruang publik yang penuh risiko tinggi misalnya di rest area, terminal atau stasiun, para pemudik tetap dianjurkan untuk menggunakan masker agar bisa menekan penularan COVID-19 melalui udara.
Di sisi lain, pemudik dianjurkan rajin mencuci tangan agar terhindar dari berbagai kuman lainnya dan menghindari kerumunan untuk memastikan tubuh tetap bersih dan tidak tertempel kuman penyakit lain atau terkena polusi.
“Sebaiknya semua sudah punya anti bodi supaya tidak saling sakit, tidak saling menularkan, tidak mengubah (kondisi pandemi) lagi nanti habis selesai Lebaran. Semuanya kembali ke kota masing-masing dengan tetap sehat dan COVID-19 tetap terkontrol. Jadi sebaiknya di vaksinasi dalam minggu ini,” katanya.
Baca juga: Reisa: Penderita komorbid perlu ketahui batas kesanggupan ikuti puasa
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023