• Beranda
  • Berita
  • Rupiah menguat ditopang meningkatnya PMI manufaktur Indonesia

Rupiah menguat ditopang meningkatnya PMI manufaktur Indonesia

11 April 2023 16:14 WIB
Rupiah menguat ditopang meningkatnya PMI manufaktur Indonesia
Petugas perbankan menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah, Jakarta, Selasa (31/1/2023). ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom/aa. (ANTARA FOTO/RENO ESNIR)
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Selasa menguat ditopang meningkatnya Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia.

Rupiah pada Selasa ditutup meningkat 16 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.886 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.902 per dolar AS.

"Dari faktor internal data index PMI yang kuat mengindikasikan prospek ekonomi Indonesia yang masih kuat," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Hasil survei yang dirilis S&P Global menunjukkan capaian PMI manufaktur Indonesia pada Maret 2023 berada di posisi 51,9, naik dibanding bulan sebelumnya yang menempati level 51,2.

Capaian tersebut kembali mampu melewati PMI pusat manufaktur terbesar dunia yaitu, China (50,0) dan kembali lebih tinggi dari PMI ASEAN (51,0), Malaysia (48,8), Vietnam (47,7), Taiwan (48,6), Jepang (49,2), Korea Selatan (47,6), Inggris (48,0), Amerika Serikat (49,3), dan Jerman (44,4).

Rully menuturkan rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan menguat terhadap dolar AS dengan volatilitas yang tinggi dan tekanan yang tinggi karena meningkatnya kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed pada awal Mei 2023 setelah rilis data tenaga kerja AS.

Pasar tenaga kerja AS yang tangguh mendukung kemungkinan kenaikan suku bunga Federal Reserve bulan depan.

Data Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (7/4/2023) menunjukkan bahwa data penggajian non-pertanian (NFP) meningkat sebesar 236.000 pekerjaan bulan lalu, kurang dari 239.000 yang diperkirakan oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters.

Pedagang sekarang memperkirakan peluang 71 persen kemungkinan Fed akan menaikkan suku bunga seperempat poin lagi pada 3 Mei, setelah data yang dirilis pada Jumat (7/4) menunjukkan pengusaha-pengusaha AS terus mempekerjakan dengan kecepatan yang kuat pada Maret, menekan tingkat pengangguran.

Di samping itu, pasar menantikan dan akan mengamati data inflasi AS yang akan dirilis pada Rabu (12/4). Indeks harga konsumen (IHK), yang akan dirilis pada Rabu (12/4/2023), akan menjadi petunjuk utama berikutnya untuk arah kebijakan Fed.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.929 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.873 per dolar AS hingga Rp14.937 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menguat ke posisi Rp14.888 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.905 per dolar AS.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023