"Ternyata ada produk andalan yang bisa kita kembangkan di Sabang, yaitu cokelat Sabang. Tadi kita melihat saudara Melan mengolah cokelat yang sudah memiliki indeks geografis Sabang," kata Sandiaga Uno di Kota Sabang, Rabu.
Hal itu disampaikan Menparekraf didampingi Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi dalam kegiatan Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia di Kota Sabang.
Sandiaga mengatakan, cokelat Sabang bisa dikembangkan dengan kemasan yang lebih menarik, hingga bisa ditawarkan sebagai suvenir, bukan hanya di Kota Sabang, tapi juga di Aceh secara keseluruhan.
"Kita harapkan dengan workshop ini, produknya semakin meningkat. Pada suatu saat nanti sebagai Kota Kilometer Nol Indonesia, ini juga bisa diajukan menjadi UNESCO creative citizens," ujar Sandiaga Uno.
Menparekraf juga memotivasi dan mendorong para pelaku ekonomi kreatif Kota Sabang agar dapat terus berkembang dan berkarya dalam upaya mendorong kebangkitan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.
"Jadi yang dikembangkan oleh pelaku ekonomi kreatif ini harus memiliki nilai tambah yang besar sehingga mereka bisa membuka usaha dan lapangan pekerjaan di Kota Sabang," ujarnya.
Untuk diketahui, Sabang merupakan lokasi keempat dari rangkaian program Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia tahun 2023. Kegiatan ini diikuti pelaku ekonomi kreatif di Sabang dengan jumlah peserta sebanyak 150 orang.
Pelatihan ini menghadirkan Ilham Pinastiko sebagai narasumber untuk berbagi pengalaman, memberi materi pembelajaran terkait Strategi Pengembangan Bisnis dan Inovasi Pemasaran Produk.
Selain mendorong kebangkitan ekonomi kreatif, kegiatan ini juga memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif dan pelaku UMKM, dalam mengeksplorasi serta mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif yang memiliki nilai tambah dan nilai jual yang tinggi.
Baca juga: Menparekraf resmikan Desa Iboih sebagai desa wisata terbaik
Baca juga: Menparekraf sebut target kunjungan wisman untuk 2023 akan bertambah
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023