Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan bahwa siswa penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang terlibat dalam tawuran, maka akan dicabut.KJP itu diberikan tepat sasaran
"Namanya saja Kartu Jakarta Pintar, ya orang suruh pintar, kalau suruh tawuran ya dicabut," kata Heru di Auditorium Dinas Pendidikan, Jakarta Selatan, Kamis.
Selain itu, Heru meminta pihak sekolah agar memastikan bahwa penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) tepat sasaran.
"Saya minta kepada kepala sekolah, pengawas sekolah, bahwa KJP itu diberikan tepat sasaran sehingga bisa membantu masyarakat yang memang membutuhkan," ujar Heru.
Lebih lanjut, Heru juga meminta pihak sekolah untuk memperbanyak diskusi dengan para siswa dan orang tua untuk mengurangi kasus tawuran pelajar.
"Saya minta, tawuran buat apa sih? di sekolah saja sudah cukup banyak PR, waktunya aja tersita untuk belajar kan, saya rasa kalau anak-anak didik kita mengikuti pelajaran dengan benar, tidak ada waktu tawuran, waktunya untuk belajar," jelas Heru.
Sebagai upaya pencegahan tawuran, kata Heru, nantinya dari pihak Kepolisian hingga Satpol PP akan melakukan patroli keliling bersama untuk pengamanan kasus kriminalitas.
"Tawuran tentunya harus berkolaborasi dengan kepolisian dan lain-lain. Tadi pagi saya ketemu dengan Pak Kapolda membahas ini juga. Jadi Pak Kapolda, Pak Pangdam, Pak Kasatpol PP itu akan keliling bersama, untuk mengurangi tawuran-tawuran yang ada dan kriminalitas lainnya," tutup Heru.
Baca juga: Penerima KJP di Jakarta Utara capai 145 ribu anak
Baca juga: Penerima KJP di Jakarta Utara capai 145 ribu anak
Baca juga: DKI bentuk tim sisir data bansos KJP
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023