Ini operasi terbesar tahun ini. Operasi Ketupat 2023 melibatkan 148.621 personel, pelibatan personel paling besar dl tahun ini
Staf Kapolri Bidang Operasi (Asops) Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi menyebut pelaksanaan Operasi Ketupat 2023 merupakan operasi terbesar yang dilaksanakan oleh kepolisian bersama pemangku kepentingan terbaik, dengan pelibatan personel lebih banyak dibanding pengamanan KTT G20 November 2022.
"Ini operasi terbesar tahun ini. Operasi Ketupat 2023 melibatkan 148.621 personel, pelibatan personel paling besar dl tahun ini," kata Agung dalam siaran podcast Divisi Humas Polri disiarkan di Jakarta, Jumat.
Agung menjelaskan, meskipun penyelenggaraan dan pengamanan Ramadhan dan Idul Fitri menjadi agenda tahunan, namun Polri sudah mengidentifikasi dalam kalender keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) atau kalender kerja, bahwa di momen ini ada arus mudik dan kegiatan lebaran serta kegiatan wisata yang harus diamankan agar berjalan aman tertib dan lancar.
Ia memaparkan, Operasi Ketupat sejati nya operasi dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban di masyarakat (Harkamtibmas) yang memiliki tujuan bagaimana memelihara keamanan, ketertiban dan kelancaran, keselamatan dalam perjalanan maupun rumah yang ditinggalkan, maupun tempat wisata dan tempat ibadah berjalan lancar.
Baca juga: Kapolri turunkan 148.884 personel pada Operasi Ketupat 2023
Baca juga: Polri gelar pasukan Operasi Ketupat 2023 pada 17 April di Monas
"Sebagaimana diketahui kami melibatkan 148 ribu lebih personel, ini sejati nya operasi yang hampir 10x lipat dari pada operasi G20, artinya pelibatan personel cukup besar, dan kami kelola dalam mekanisme suatu operasi," tuturnya.
Jumlah 148.621 personel itu, terdiri atas 1.240 personel Mabes Polri, 91.153 personel Polda jajaran dan 55.818 personel dari instansi terkait (TNI, perhubungan, kesehatan, BNPB, SAR, relawan, pramuka dan lainnya).
Jenderal bintang dua itu menjelaskan, operasi tersebut dibagi menjadi dua, yakni kegiatan operasi terpusat dan kegiatan operasi kewilayahan.
"Dua operasi ini kami padukan, utamanya adalah mampu mengelola pergeseran 123,8 juta orang (pemudik), ini menjadi konsern kami, sehingga pengalaman-pengalaman atau kendala yang terjadi di tahun lalu, seperti terjebak macet dan sebagainya bisa diantisipasi dan diminimalisasi," paparnya.
Mantan Kapolda Riau itu menegaskan, tahun ini persiapan penyelenggaraan dan pengamanan mudik Lebaran disiapkan dengan baik. Sebagaimana pengalaman tahun lalu, mudik berjalan cukup baik, meski ada beberapa catatan yang menjadi bahan evaluasi untuk diperbaiki tahun ini. Seperti, kendala di penyeberangan Pelabuhan Merak, kemudian di Tol Cikampek yang pada tahun lalu baru tersedia tiga jalu karena adanya perbaikan, tahun ini sudah tersedia empat jalur.
Kemudian kendala dari arus kendaraan dari Bandung menuju Jakarta, yang menyebabkan kemacetan di jalur arteri seperti Kalimalang, juga ikut dievaluasi agar tidak terulang kembali.
"Sudah kami siapkan, rumuskan dan solusi nya untuk agar lebih aman lancar dan lebih baik dari tahun sebelumnya," ucap Agung.
Polri menggelar Operasi Ketupat 2023 dari tanggal 18 April sampai dengan 1 Mei. Sebelumnya, dilaksanakan terlebih dahulu kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) setiap wilayah, dan apel gelar pasukan pada tanggal 17 April, serentak di seluruh wilayah, untuk tingkat pusat dilaksanakan di Silang Monas, Jakarta, dipimpin oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
Puncak arus mudik diprediksikan terjadi pada tanggal 18 April, sedangkan puncak arus balik diperkirakan terjadi dalam dua gelombang. Gelombang pertama tanggal 24 sampai 25 April, dan gelombang kedua pada tanggal 29 Apri sampai 1 Mei
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023