• Beranda
  • Berita
  • Luhut sebut Indonesia punya peran penting dalam dekarbonisasi global

Luhut sebut Indonesia punya peran penting dalam dekarbonisasi global

14 April 2023 19:15 WIB
Luhut sebut Indonesia punya peran penting dalam dekarbonisasi global
Pertemuan antara Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) dengan United States Special Presidential Envoy for Climate John Kerry (kiri) di Amerika Serikat. ANTARA/Instagram @luhut.pandjaitan/pri.

Meskipun sering kali industrialisasi diikuti dengan kenaikan emisi, negeri ini punya sumber daya menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan Indonesia punya peran penting dalam dekarbonisasi global di tengah upaya meningkatkan kesejahteraan penduduk melalui industrialisasi.

Menurut Luhut, dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa dan sebagai perekonomian terbesar di Asia Tenggara, Indonesia sebagai negara berkembang memiliki potensi untuk menjadi contoh bagi negara lain dalam mencapai ekonomi yang berkelanjutan, dengan emisi rendah di tengah krisis iklim yang sedang terjadi.

“Meskipun sering kali industrialisasi diikuti dengan signifikansi kenaikan emisi, negeri ini punya sumber daya yang cukup menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan juga berperan penting dalam dekarbonisasi global,” katanya dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Luhut mengungkapkan pemerintah berupaya menggandeng sejumlah pihak untuk mendukung sejumlah skenario transisi energi. Salah satu langkah yang sudah ditempuh pemerintah adalah menjalin kemitraan pendanaan Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnership/JETP).

Baca juga: Luhut tegaskan hilirisasi kunci Indonesia menjadi negara maju 2045

“Inilah tujuan dari kunjungan saya ke Amerika Serikat kali ini, untuk bertemu dengan United States Special Presidential Envoy for Climate H.E John Kerry. Kami semua kembali mengingatkan Amerika bahwa pada bulan Februari yang lalu, kami resmi meluncurkan Sekretariat JETP Indonesia,” ungkapnya.

Luhut menyebut Sekretariat JETP tersebut akan banyak bekerja sama dengan para pemangku kepentingan penting lainnya, baik dari sektor pemerintahan maupun swasta.

Kolaborasi itu nantinya merancang Rencana Investasi Komprehensif (CIP), yang mencakup berbagai hal, mulai dari identifikasi Portofolio Program JETP Indonesia seperti pensiun dini pembangkit listrik, pengembangan EBT dan peningkatan nilai rantai serta kebijakan kunci yang akan mempercepat implementasi program ini.

Percepatan upaya transisi seperti penyebaran jalur transmisi dan jaringan, percepatan pengembangan EBT (baseload dan VRE) dan peningkatan nilai rantai EBT (manufaktur EBT di Indonesia) adalah jalan yang akan pemerintah tempuh untuk segera mewujudkan berbagai target yang telah ditentukan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut.

“Saya punya harapan besar bahwa kedatangan kami ke Amerika kali ini mampu merealisasikan akselerasi penyusutan emisi karbon di Indonesia sekaligus menyelaraskan pertumbuhan dan keberlanjutan ekonomi negeri ini,” kata Luhut.

Baca juga: Luhut yakin Indonesia bisa percepat transisi energi melalui JETP

Baca juga: Dukung aksi iklim, Luhut: RI siap kembangkan ekosistem karbon biru

 

 

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023