"Belum lama ini kami mendapat kabar dari warga transmigran di Banyuasin yang mengeluh akibat kebanjiran dengan ketinggian satu meter," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul, Didik Warsito di Bantul, Selasa.
Menurut dia, akibatnya para transmigran yang dikirimkan pada awal 2009 lalu saat ini tidak bisa menempati rumah tinggal maupun melanjutkan kegiatan pertaniannya.
"Meski kebanjiran mereka tidak meminta dipulangkan ke Bantul. Mereka memilih tetap tinggal dan mengungsi ke pemukiman penduduk setempat atau pun lokasi transmigrasi yang aman dari banjir," katanya.
Ia mengatakan, bencana banjir yang melanda warga transmigran di Banyuasin biasa terjadi pada musim hujan dengan intensitas tinggi.
Menurut dia, banjir terbesar terjadi pada 2010 dengan ketinggian air mencapai dua meter, sehingga warga transmigran harus mengungsi ke lokasi lain selama beberapa minggu.
"Lokasi daerah transmigran yang rendah tersebut memang rawan banjir akibat luapan air sungai, namun pada 2011 lalu tidak ada banjir," katanya. (ANT)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012