Penegasan itu kemungkinan akan dinyatakan pembicaraan kedua menlu pada Senin, menurut pejabat pemerintah Jepang.
Pertemuan Hayashi-Blinken yang diadakan di sela pertemuan menteri luar negeri negara Kelompok Tujuh (G7) di kota Karuizawa, Jepang tengah, itu juga akan membahas situasi regional menyangkut China serta kemampuan pencegahan yang diupayakan aliansi Jepang-AS.
"Kami berharap para menteri menegaskan keselarasan antara Jepang dengan AS dalam berbagai isu," kata pejabat itu.
Situasi keamanan di wilayah Indo-Pasifik tetap tegang, sementara China melanjutkan pembangunan militer dan mendorong klaim teritorialnya di Laut China Timur dan Selatan, serta Korut yang terus melakukan uji coba rudal.
Korut pada Kamis (13/4) meluncurkan rudal balistik ke arah Laut Jepang, yang oleh media resmi negara itu disebut rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat baru yang didorong oleh sistem roket tiga tingkat.
Jepang, AS, dan Korea Selatan telah mengutuk program pengembangan nuklir dan rudal Pyonyang. Ketiga negara itu setuju untuk meningkatkan upaya mewujudkan pembagian informasi seketika mengenai rudal Korut.
Sementara itu, AS telah menegaskan "komitmen yang kuat" untuk membela dua sekutu terdekatnya di Asia itu dengan mengerahkan kemampuan pertahanannya secara penuh.
Kerja sama trilateral negara-negara itu menguat sejak usulan Korsel untuk menyelesaikan perselisihan dengan Jepang mengenai kompensasi pekerja masa perang.
Sumber: Kyodo-OANA
Baca juga: Korsel, AS, Jepang latihan militer antisipasi ancaman rudal Korut
Baca juga: Korut tembakkan rudal ketika Korsel bersiap sambut kapal induk AS
Korsel, AS, dan Jepang gelar latihan AL gabungan
Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023