Puluhan gajah mengamuk gegerkan warga Tebo

20 Desember 2012 15:30 WIB
Puluhan gajah mengamuk gegerkan warga Tebo
Ilustrasi - Seekor induk gajah bersama anaknya. (ANTARA/Irwansyah Putra)

Karena sawit itu dimakan pelepah mudanya, kalau karet ditumbangkan oleh gajah gajah ini, sehingga tidak mungkin lagi berproduksi

Jambi (ANTARA News) - Sedikitnya 20 ekor gajah mengamuk menggegerkan warga Desa Tanjung Sepucuk Jambi, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi sejak sepekan terakhir.

"Kawanan gajah ini masuk ke perkampungan dan hanya 500 meter dari pemukiman warga sejak satu minggu ini," ujar Tarmizi (45) salah seorang warga Desa Tanjung Sepucuk Jambi, ketika dihubungi di Muaratebo, ibukota Kabupaten Tebo, Kamis.

Menurut dia, kawanan gajah yang terdiri atas induk dan anak anak gajah itu tiba-tiba masuk ke perkebunan dan merusak tanaman sawit maupun karet warga.

Akibat amukan gajah itu, puluhan hektar kebun sawit dan karet rusak dan terancam tidak berproduksi.

"Karena sawit itu dimakan pelepah mudanya, kalau karet ditumbangkan oleh gajah gajah ini,  sehingga tidak mungkin lagi berproduksi," katanya.

Untuk mengantisipasi kerusakan dan kerugian yang lebih banyak, warga setempat berinisiatif untuk mengusir kawanan gajah tersebut secara beramai ramai.

"Kami usir dengan berteriak teriak atau menyalakan api di sepanjang jalan. Namun, saat diusir gajah pergi, tapi selang berada hari datang dan merusak perkebunan warga kembali," ujar Bujang, salah seorang warga lainnya.

"Kami sudah melapor ke kepala desa. Dan informasinya sudah dilaporkan ke Pemkab Tebo dan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA). Namun sampai sekarang belum ada tim yang turun," tambah Bujang. Hingga berita ini ditulis pihak BKSDA belum bisa dikonfirmasi.

(KR-BS)


Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2012