• Beranda
  • Berita
  • Presiden sambut penarikan tentara Inggris dari Afghanistan

Presiden sambut penarikan tentara Inggris dari Afghanistan

20 Desember 2012 20:10 WIB
Presiden sambut penarikan tentara Inggris dari Afghanistan
Presiden Afghanistan Hamid Karzai. (REUTERS/Omar Sobhani/ox/11.)
Kabul (ANTARA News) - Presiden Afghanistan Hamid Karzai pada Kamis menyambut baik pengumuman bahwa Inggris akan menarik ribuan tentaranya dari Afghanistan tahun depan, dan mengatakan negaranya siap untuk mengambil alih tanggung jawab keamanan.

Perdana Menteri Inggris David Cameron pada Rabu mengatakan bahwa ia akan menarik hampir separoh dari 9.000 tentara negara itu dari Afghanistan tahun depan pada saat NATO menyerah-terimakan tanggungjawab keamanan kepada ke pasukan Afghanistan.

Pengumuman itu datang pada saat NATO mempersiapkan untuk serah terima keamanan penuh pada akhir 2014, meski ada kekhawatiran bahwa perang saudara bisa mengikuti penarikan itu, dan di tengah lonjakan

"Serangan dari dalam" terhadap tentara asing oleh orang-orang berseragam di Afghanistan.

Karzai mengatakan keputusan itu "tepat waktu" dan bersikeras bahwa negara yang menderita luka bekas perang itu siap untuk mengambil alih keamanan sendiri.

"Presiden ... menyambut pengumuman dengan mengatakan: "Pasukan nasional Afghanistan siap untuk memberikan keamanan dan membela negara mereka," kata pernyataan dari kantor Karzai.

"Keputusan oleh Inggris itu adalah keputusan tepat waktu."

Cameron mengatakan penarikan pasukan Inggris sekitar 3.800 prajurit pada akhir 2013 dimungkinkan "karena keberhasilan pasukan kami dan pasukan keamanan nasional Afghanistan".

Saat ini ada lebih dari 9.000 tentara Inggris yang bertugas di Afghanistan dengan pasukan NATO - pasukan terbesar kedua di negara itu setelah Amerika Serikat.

Inggris telah kehilangan 438 tentaranya di Afghanistan sejak operasi untuk menggulingkan Taliban dimulai pada Oktober 2001, menyusul serangan 9/11.

Sebagian besar pasukan Inggris ditempatkan di Provinsi Helmand selatan, salah satu medan pertempuran terberat dalam melawan Taliban, demikian AFP.
(H-AK)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012