• Beranda
  • Berita
  • Ahli Gizi: Atur konsumsi harian saat Lebaran dengan pola GGL 415

Ahli Gizi: Atur konsumsi harian saat Lebaran dengan pola GGL 415

18 April 2023 19:51 WIB
Ahli Gizi: Atur konsumsi harian saat Lebaran dengan pola GGL 415
Ilustrasi - Kolak sebagai makanan tinggi gula. Penjual musiman menawarkan makanan takjil di kawasan Alun-alun Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (6/5/2019). Penjual takjil musiman memanfaatkan momentum puasa Ramadhan dengan menjual makanan dan minuman untuk takjil, antara lain, kolak, es blewah, es buah, rujak crobo, susu dan makanan berbagai jenis makanan kecil dengan harga antara Rp5.000 hingga Rp10.000 per kemasan. (ANTARA FOTO/Siswowidodo/foc.)
Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat Dr. dr. Tan Shot Yen mengatakan masyarakat perlu mengatur konsumsi gula, garam, dan lemak saat Lebaran dengan pola empat sendok makan gula, satu sendok teh garam, dan lima sendok makan lemak per hari (GGL 415) agar tetap sehat.
 
"Atur konsumsi harian dengan GGL 415, yaitu empat sendok makan gula, satu sendok teh garam, dan lima sendok makan lemak per orang per hari agar tubuh tetap sehat," kata dr. Tan dalam acara diskusi mengenai cara menjaga kesehatan tubuh saat Lebaran yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
 
Tan mengatakan empat sendok makan atau sekitar 50 gram gula adalah takaran maksimal per hari yang boleh dikonsumsi manusia yang mencakup seluruh makanan, termasuk makanan manis.

Baca juga: Cara mengurangi konsumsi gula menurut ahli gizi
 
Ia mengatakan satu sendok teh atau sekitar 5 gram garam dan lima sendok atau sekitar 67 gram lemak juga merupakan jumlah maksimum yang dapat dikonsumsi per orang per hari.
 
"GGL itu menggigit, ada rasa ingin tambah untuk makan lagi, makanya kita harus pintar menahannya," kata dokter yang memperoleh gelar Doktor Ahli Gizi Komunitas di Universitas Indonesia itu.
 
Menurut Tan, konsumsi makanan manis berlebihan tidak baik, karena kebutuhan gula harian sudah dipenuhi dengan memakan nasi yang akan berubah menjadi gula di dalam tubuh.
 
Selain itu, konsumsi garam juga cukup melalui makanan rumahan. Kebiasaan mengonsumsi cemilan akan mengakibatkan garam yang dikonsumsi melebihi batas maksimal dan bisa memicu hipertensi.
 
"Ketika Lebaran harus mewaspadai kue kering, meskipun kecil-kecil, tapi kandungan gula dan garamnya sangat banyak," imbuhnya.
 
Risiko dari kelebihan konsumsi gula, garam, dan lemak, kata Tan, adalah obesitas, hipertensi, keriput, keropos tulang, bahkan hingga kanker, karena banyaknya sel yang rusak.

Baca juga: Konsumsi terlalu banyak gula beresiko 45 masalah kesehatan

Baca juga: Kebijakan publik penting untuk kendalikan konsumsi gula di masyarakat
 
Kementerian Kesehatan telah mengatur konsumsi gula, garam, dan lemak harian per orang dalam Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang pencantuman informasi kandungan gula, garam, dan lemak serta pesan kesehatan pada pangan siap saji dan pangan olahan.
 
Tan berharap Lebaran menjadi momentum yang Fitri (suci) pikirannya, juga tubuhnya dengan tetap menjaga nafsu dari makanan yang tidak baik, bahkan ketika sudah tidak berpuasa.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023