Jamaah memadati Masjid Darul Ulum FKIP Uhamka, Pasar Rebo, Jakarta Timur, untuk
Shalat Idul Fitri 1444 Hijriah pada Jumat pagi.
Shalat Idul Fitri 1444 Hijriah pada Jumat pagi.
Bahkan masjid itu tak mampu menampung banyaknya jamaah yang ingin melaksanakan Shalat Id. Mereka terpaksa menggelar sajadahnya di pelataran masjid, di jalan hingga ke lahan parkir.
Sejak pukul 06.00 jamaah mulai berdatangan ke Masjid Darul Ulum untuk melakukan Shalat Id.
Meski sempat diguyur hujan sejak subuh, namun tidak mengurangi keinginan jamaah untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri.
Setelah hujan mulai reda, jamaah terus berdatangan hingga pelaksanaan Shalat Idul akan dimulai.
Baca juga: Jamaah Muhammadiyah di Slipi tidak gelar takbir keliling
Baca juga: Jamaah Muhammadiyah di Slipi tidak gelar takbir keliling
Salah satunya, Rais (17) mengaku sempat khawatir tidak bisa melaksanakan Shalat Id karena sejak subuh wilayah Jakarta Timur diguyur hujan deras.
"Alhamdulillah sekitar pukul 06.15 WIB hujan mulai reda dah bisa datang ke Masjid Darul Ulum untuk melaksanakan Shalat Id," tuturnya.
Di wilayah Jakarta Timur (Jaktim), Muhammadiyah menyelenggarakan Shalat Id di 23 lokasi. Di antaranya, Masjid Al Huda Utan Kayu (Matraman), PC Muhammadiyah Penjaringan, Palmeriam (Matraman), Masjid Al-Hidayah, Bidara Cina (Jatinegara) dan Masjid Assyuhada, Pulo Gebang (Cakung).
Masjid Attaqwa Matraman, Masjid Ruhul Islam (PRM Kampung Melayu), Masjid Ar-Rahman (Rawamangun) dan Halaman Jakarta International Equestrian Park Pulomas.
Baca juga: DKI siapkan rekayasa lalu lintas saat Shalat Id di Balai Kota
Masjid Attaqwa Matraman, Masjid Ruhul Islam (PRM Kampung Melayu), Masjid Ar-Rahman (Rawamangun) dan Halaman Jakarta International Equestrian Park Pulomas.
Baca juga: DKI siapkan rekayasa lalu lintas saat Shalat Id di Balai Kota
Selain itu, Masjid Darul Ulum FKIP Uhamka (Pasar Rebo), Masjid Attaqwa (Penggilingan), Masjid Al Mujaddid (Pulomas) Masjid Baitusy-Syifa, Rumah Sakit Islam Jakarta (Pondok Kopi) dan Masjid Bambu Apus Raya.
Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Seni budaya dan olahraga Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jakarta Timur Desvian Bandarsyah mengatakan, penentuan 1 Syawal Muhammadiyah ini sudah dilakukan sesuai dengan hisab (perhitungan dimulainya awal bulan kalender hijriah).
"Jadi marilah kita menghargai adanya perbedaan. Perbedaan penentuan 1 Syawal jangan dijadikan persoalan, namun bagaimana tetap menghargai," kata Dekan FKIP Uhamka itu.
Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah atau Idul Fitri jatuh pada Sabtu (22/4), setelah diputuskan dalam sidang isbat yang digelar di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Kamis malam (20/4).
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023