"Puncak arus balik diperkirakan terjadi di dua gelombang, tanggal 24 dan 25 April, serta 30 April dan 1 Mei," kata Budi Karya saat mengecek gerbang Tol Kalikangkung Semarang, Jawa Tengah, Jumat.
Menurut dia, hal tersebut untuk mengantisipasi kepadatan, khususnya pemudik yang menggunakan jalur tol menuju wilayah barat atau Jakarta.
Dari hasil evaluasi arus mudik, kata dia, puncak terjadi pada H-3 dengan jumlah kendaraan yang masuk ke Jawa Tengah melalui gerbang Kalikangkung mencapai 71 ribu kendaraan.
Namun, lanjut dia, ternyata arus masih relatif tinggi di H-2 Lebaran dengan jumlah kendaraan melintas Kalikangkung mencapai 67 ribu unit.
Ia menyebut terdapat anomali saat arus mudik ini karena kendaraan yang masuk ke tol Trans Jawa dari sejumlah daerah di pesisir Pantura Jawa ternyata masih tinggi.
Ia menuturkan kondisi tersebut mungkin saja juga terjadi saat arus balik di mana akan mengurai tekanan arus kendaraan di ruas Tol Cipali.
Imbauan agar kembali ke tempat bekerja pada antara 26 hingga 29 April tersebut, kata dia, bertujuan agar arus lalu lintas tidak stagnan dan arus balik merata.
Budi Karya juga mengapresiasi para pemangku kepentingan terhadap kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini.
Sementara arus kendaraan di gerbang Tol Kalikangkung Semarang terpantau relatif lengang..
Sistem jalur satu arah atau "one way" dari Jakarta menuju ke gerbang tol ini sudah dihentikan sejak pukul 02.00 WIB, sehingga arus kembali diberlakukan dua arah.
***3***
Baca juga: Pengamat minta DKI waspadai arus balik tingkatkan permukiman kumuh
Baca juga: Menhub koordinasikan penanganan arus mudik dan balik di titik krusial
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023