"Alhamdulillah saya dan kerabat lainnya bisa berkumpul merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah di tempat yang aman dan nyaman bersama keluarga," kata salah seorang penyintas bencana Semeru, Sumiati dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Minggu.
Baca juga: Wabup Lumajang: Warga di zona merah Semeru dapat hunian relokasi
Nenek berusia 65 tahun tersebut bersyukur masih bisa selamat bersama kerabatnya dari bencana awan panas guguran Semeru pada tahun 2021 dan diberikan kesehatan hingga kini di kawasan relokasi para penyitas bencana Semeru.
"Saya kehilangan rumah dalam dalam bencana erupsi Semeru, namun pemerintah telah menyediakan tempat yang layak untuk saya tinggal di kawasan relokasi Bumi Semeru Damai bersama ribuan warga yang juga kehilangan rumah," tuturnya.
Baca juga: Infrastruktur penunjang di relokasi bencana Semeru mulai dibangun
Ia juga bersyukur karena tahun ini dapat berkumpul dengan kerabat dan tetangga lainnya yang baru untuk menjalankan puasa Ramadhan dan merayakan Hari Raya Idul Fitri di rumah hunian baru dengan aman dan nyaman.
Sementara petugas Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Kustari Sumardi mengatakan awalnya penyerahan kunci hunian tahap pertama kepada 130 KK dan penyerahan itu dilaksanakan sebelum Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah atau tepatnya setahun lalu.
"Kami lega karena di tahun pertama pascaerupsi Semeru sudah ada 130 KK yang telah menempati hunian baru dan mereka bisa merayakan Lebaran 2022, namun kini jumlah penyintas yang menghuni kawasan relokasi semakin banyak," katanya.
Baca juga: Young Buddhist Association bangun hunian sementara di Lumajang
Saat ini, lanjut dia, sudah ada sekitar 1.833 KK telah dapat menempati hunian baru di tempat relokasi Bumi Semeru Damai yang disediakan oleh pemerintah dan bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan Lebaran 2023.
"Tahun ini tercatat 1.833 KK penyintas sudah menempati hunian baru, sehingga dapat berkumpul dan merayakan Hari Raya Idul Fitri di tempat yang lebih aman dan nyaman bersama keluarganya," ujarnya.
Baca juga: Kementerian Agama bangun madrasah di relokasi hunian penyintas Semeru
Baca juga: 1.833 KK penyintas erupsi Semeru sudah terima kunci hunian
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023