• Beranda
  • Berita
  • Tsunami kecil di Kepulauan Kermadec tidak berdampak ke Indonesia

Tsunami kecil di Kepulauan Kermadec tidak berdampak ke Indonesia

24 April 2023 14:53 WIB
Tsunami kecil di Kepulauan Kermadec tidak berdampak ke Indonesia
Peta pusat gempa magnitudo 7,1 di wilayah Kepulauan Kermadec, Selandia Baru, yang dirilis BMKG, Senin (24/4/2023). (ANTARA/HO-BMKG)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa tsunami kecil akibat gempa magnitudo 7,1 di wilayah Kepulauan Kermadec, Selandia Baru, tidak berdampak ke wilayah Indonesia.

"Tsunami kecil ini tidak akan berdampak hingga wilayah Indonesia sehingga masyarakat kita tidak perlu khawatir terkait ancaman tsunami dari gempa bumi di Kepulauan Kermandec tersebut," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Senin.

Baca juga: Gempa magnitudo 7,3 terjadi di perairan dekat Selandia Baru

Ia mengemukakan episenter gempa bumi yang terjadi pada Senin, 24 April 2023 pukul 07.41.56 WIB di wilayah Kepulauan Kermadec itu terletak pada koordinat 29,955 lintang selatan dan 177,838 bujur barat, tepatnya di laut dengan kedalaman 49 km.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kermadec (Kermadec Trench) di mana Lempeng Pasifik Menunjam ke Bawah Lempeng Indo-Australia. Gempa ini bersumber tepat di bidang kontak antar lempeng tersebut," katanya.

Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan ciri khas mekanisme sumber gempa di zona subduksi lempeng.

Baca juga: BMKG: Dinamika atmosfer salah satu penyebab Indonesia alami suhu panas

"Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi di wilayah Kepulauan Kermadec ini menimbulkan guncangan kuat di Pulau Raoul, sebuah pulau terdekat pusat gempa yang guncangannya mencapai skala intensitas VII-VIII MMI (Modified Mercalli Intensity), dan berpotensi menimbulkan kerusakan bangunan," katanya.

Ia menjelaskan skala VII MMI artinya setiap orang keluar rumah, kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah, dan terasa oleh orang yang naik kendaraan

Sementara skala VIII adalah kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

Baca juga: BMKG: Delapan persen wilayah RI masuk musim kemarau akhir April

Daryono menambahkan, hasil monitoring menunjukkan bahwa gempa bumi di Kepulauan Kermandec diikuti oleh empat gempa susulan signifikan dengan magnitudo 5,4; 5,3; M5,0; dan M4,9, serta puluhan gempa-gempa kecil lainnya.
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023