"Sebaran 75 titik panas yang terdeteksi ini sudah diinformasikan ke pihak terkait agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Senin.
Sebanyak 75 titik panas tersebut terpantau hari ini mulai pukul 01.00 hingga pukul 15.00 Wita dan langsung diinformasikan ke instansi terkait, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat Provinsi Kaltim maupun kabupaten masing-masing agar segera mendapat penanganan.
Baca juga: BPBD Barito Utara serahkan sarpras MPA untuk antisipasi karhutla
Sehari sebelumnya pihaknya juga mendeteksi 35 titik panas yang tersebar di empat kabupaten, yakni Kutai Barat 1 titik, Kutai Timur 18 titik, Kutai Kartanegara 2 titik, dan Berau 14 titik panas.
Sedangkan 75 titik panas yang terpantau hari ini berada di titik koordinat berbeda, meskipun ada juga yang masih dalam satu kabupaten maupun kecamatan yang sama.
Sebanyak 75 titik yang terpantau hari ini tersebar di empat kabupaten/kota, yakni Kota Bontang 1 titik, Kabupaten Kutai Timur 65 titik, Kutai Kartanegara 4 titik, dan Kabupaten Berau 5 titik.
Ia menyebutkan 1 titik yang terpantau di Bontang berada di Kecamatan Bontang Selatan, memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Kemudian 5 titik yang terpantau di Kabupaten Berau tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Sambaliung 2 titik serta Kecamatan Segah, Tabalar, dan Talisayan masing-masing ada 1 titik yang semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Baca juga: BPBD: Kalimantan Timur miliki 13 potensi bencana
Di Kabupaten Kutai Kartanegara terdeteksi 4 titik panas yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Marang Kayu ada 2 titik, Kecamatan Tabang dan Muara Badak masing-masing 1 titik dengan tingkat kepercayaan menengah.
Sedangkan 65 titik yang terpantau di Kutai Timur, tersebar di 10 kecamatan, yakni 12 titik di Kecamatan Bengalon, 7 titik di Kaubun, 5 titik di Busang, 1 titik di Kongbeng, 10 titik di Long Mesangat, 2 titik di Muara Wahau, dan 14 titik di Rantau Pulung, 5 titik di Sangatta Utara, 5 titik di Telen, dan 4 titik di Teluk Pandan.
Diyan mengatakan, sebenarnya bulan ini masih musim hujan, namun terdapat peluang dalam beberapa hari tidak terjadi hujan berturut-turut di sejumlah kawasan, sehingga hal ini berakibat pada biomassa yang kering dan rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan (karhutla), maka semua pihak harus waspada.
Baca juga: Riau berupaya menekan risiko kebakaran hutan dan lahan
"Untuk itu, kami mengimbau semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga agar tidak terjadi kebakaran, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan, apalagi jika di kawasan tersebut ada hutan atau lahan yang mudah terbakar," katanya.
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023