Gelar kehormatan itu diberikan kepada mantan Perdana Menteri Brunei, Pengiran Yusuf (91), dan mantan anggota parlemen Indonesia Hasan Rahaya (91) dan Abdul Razak (87), yang mengajar Bahasa Jepang di Malaysia.
Ketiga orang itu ada di antara kelompok siswa dari daerah pendudukan Jepang di Asia Tenggara yang belajar di Jepang selama Perang Dunia II dalam program yang dirancang untuk memberikan pendidikan pro-Jepang bagi pemuda asing.
Pernyataan universitas yang dikutip AFP menyebutkan, mereka terpaksa menghentikan pendidikan saat tentara Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima, yang langsung membunuh sekitar 140 ribu orang.
Mereka termasuk di antara sembilan mahasiswa asing di universitas yang terpapar radiasi bom, kata seorang pejabat universitas.
Universitas berencana mengirim petugas ke negara asal ketiga penyintas itu awal tahun depan untuk memberikan gelar kehormatan kepada ketiganya.
(S038)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2012