Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya telah mengakhiri peringatan dini tsunami pascagempa tektonik 6,9 magnitudo yang berpusat di Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat.
"Kami telah mengakhiri peringatan dini tsunami pada pukul 05.17 WIB, sehingga mohon warga yang masih ada di gunung silakan kembali ke tempat masing-masing," kata Dwikorita dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
"Insya Allah kondisi aman, tetap tenang, namun waspada karena saat ini yang dikhawatirkan bukan lagi tsunami, namun masih ada kemungkinan gempa susulan yang semakin lemah," imbuhnya.
Dwikorita menuturkan kekuatan terbesar gempa tektonik susulan yang terakhir terekam hanya mencapai 5,0 magnitudo.
Selama rumah dipastikan masih utuh, tidak rusak, dan tidak retak, warga bisa kembali ke rumah masing-masing.
Dia memperingatkan warga bila rumah rusak atau retak agar tidak berada di lokasi yang rusak atau retak tersebut karena bisa membahayakan keselamatan jiwa.
Berdasarkan catatan BMKG, gempa tektonik yang berlokasi di laut pada kedalaman 23 kilometer dengan jarak 177 kilometer barat laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, terjadi pada pukul 03.00 WIB, Selasa dini hari (25/4).
BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update yang awalnya 7,3 magnitudo menjadi 6,9 magnitudo.
Gempa bumi itu merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tektonik itu memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
Baca juga: BMKG akhiri peringatan dini tsunami gempa Mentawai
Baca juga: Warga Padang kembali pulang setelah peringatan tsunami dicabut
Baca juga: BMKG: Tsunami Mentawai-Siberut teramati 11 cm
Baca juga: BMKG akhiri peringatan dini tsunami gempa Mentawai
Baca juga: Warga Padang kembali pulang setelah peringatan tsunami dicabut
Baca juga: BMKG: Tsunami Mentawai-Siberut teramati 11 cm
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023