"Kami sudah mendapatkan informasi yang menyebutkan jika sebanyak 10 warga Kota Singkawang yang bekerja di Myanmar mengalami permasalahan. Kita akan melakukan upaya untuk membantu warga kita di sana, dengan membangun komunikasi bersama sejumlah pihak, mengingat aksesnya sangat terbatas," kata Sumastro, Rabu.
Paling tidak, katanya, ada upaya Pemkot Singkawang untuk membantu mereka dengan upaya membangun networking kepada Konjen RI di Myanmar. Yang mana sampai saat ini juga sedang diupayakan untuk 10 warga Singkawang tersebut bisa kembali ke Indonesia.
Terlebih, ada salah satu dari mereka ada yang diduga disiksa oleh majikannya, sehingga dia berharap, pihak keluarga tetap tenang. Karena Pemkot Singkawang tidak akan diam menyikapi hal ini.
Menurutnya, kejadian ini bukanlah yang pertama kali dialami TKI yang bekerja di luar negeri. Sehingga dia berharap, warga Singkawang yang mencari pekerjaan di luar negeri harus lebih berhati-hati.
"Jangan mudah tergiur dengan gaji yang tinggi dan sebagainya. Kecuali sudah ada PJTKI yang betul-betul resmi atau legal dan siap bertanggung jawab dalam hal memberikan perlindungan dan sebagainya," tuturnya.
Untuk mengetahui PJTKI itu legal atau tidak, masyarakat bisa bertanya kepada Depnaker melalui Dinas Tenaga Kerja yang ada di daerah.
"Dinas bisa menelusuri dimana alamat dan siapa pengelola PJTKI tersebut," katanya.
Baca juga: Pemkot Singkawang dan Tim Terpadu awasi lokasi balapan liar
Baca juga: Banjir yang terjadi di Kota Singkawang semakin tinggi
Baca juga: Pemkot Magelang lakukan studi tiru toleransi di Kota Singkawang
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023
