• Beranda
  • Berita
  • FKUB matangkan strategi penyelesaian konflik dan kekerasan

FKUB matangkan strategi penyelesaian konflik dan kekerasan

29 Desember 2012 22:38 WIB

Ada empat rekomendasi penting dari hasil seminar itu, antara lain pentingnya pembentukan laboratorium konflik dan kekerasan. Kita akan permantap lagi melalui forum diskusi group yang melibatkan sekitar 50 orang,"

Palu (ANTARA News) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah akan mematangkan strategi penyelesaian konflik dan kekerasan sebagai tindaklanjut dari seminar nasional potret kekerasan, melacak akar konflik di Sulawesi Tengah pada 14--16 Desember 2012.

"Ada empat rekomendasi penting dari hasil seminar itu, antara lain pentingnya pembentukan laboratorium konflik dan kekerasan. Kita akan permantap lagi melalui forum diskusi group yang melibatkan sekitar 50 orang," kata Ketua Panitia Seminar FKUB Sahran Raden di Palu, Sabtu.

Dia mengatakan diskusi terfokus tersebut untuk memantapkan bagaimana mekanisme, tugas dan fungsi laboratorium itu dibentuk sehingga benar-benar memberikan manfaat dalam penyelesaian setiap konflik dan kekerasan di daerah ini.

Sahran mengatakan forum diskusi group itu melibatkan para pihak seperti akademisi, lembaga swadaya masyarakat, perwakilan masyarakat dari daerah yang pernah terlibat konflik, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda.

Sahran mengatakan FKUB berencana melakukan dialog interkatif di sebuah televisi lokal sekaligus untuk mendengarkan masukan dari publik atas masalah yang sedang dibahas.

Bendahara FKUB itu mengatakan selain masalah laboratorium konflik juga akan dibahas lebih mendalam lagi tentang konflik dari perspektif ekonomi dan sosial budaya.

"Kita akan mempertajam itu sehingga FKUB nantinya akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah bagaimana penyelesaian konflik dan kekerasan melalui pendekatan ekonomi dan sosial budaya," katanya.

Selain itu kata Sahran, seminar nasional juga merekomendasikan pentingnya pembuatan peraturan daerah tentang kerukunan umat beragama.

"Hasil-hasil kajian dari group diskusi ini akan menjadi kontribusi kita kepada pemerintah daerah," kata Sahran.

Menurut rencana pemantapan strategi penyelesian konflik dan kekerasan di Sulawesi Tengah akan berlangsung 5--6 Januari 2013.

(A055/E001)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012