• Beranda
  • Berita
  • Emas tergelincir karena aksi ambil untung setelah tembus 2.000 dolar

Emas tergelincir karena aksi ambil untung setelah tembus 2.000 dolar

27 April 2023 05:35 WIB
Emas tergelincir karena aksi ambil untung setelah tembus 2.000 dolar
Petugas menunjukkan emas Antam di Butik Antam Pulo Gadung, Jakarta, Selasa (14/3/2023). Harga emas PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. mengalami kenaikan menjadi Rp1,064 juta per gram pada Selasa (14/3) dari harga Senin (13/3) Rp1,054 juta per gram dan harga akhir pekan lalu berada di level Rp1,049 juta per gram karena sejalan dengan penguatan harga emas dunia. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom)
Harga emas melemah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), menghentikan kenaikan dua hari beruntun setelah menembus level psikologis 2.000 dolar AS didorong oleh kekhawatiran baru seputar gejolak perbankan AS, karena imbal hasil pulih dengan fokus kembali ke data ekonomi mendatang.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 8,50 dolar AS atau 0,42 persen menjadi ditutup pada 1.996,00 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.020,20 dolar AS dan terendah di 1.993,70 dolar AS.

Emas berjangka terdongkrak 4,70 dolar AS atau 0,24 persen menjadi 2.004,50 dolar AS pada Selasa (25/4/2023), setelah menguat 9,30 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.999,80 dolar AS pada Senin (24/4/2023), dan anjlok 28,60 dolar AS atau 1,42 persen menjadi 1.990,50 dolar AS pada Jumat (21/4/2023).

Saham First Republic Bank mencapai rekor terendah setelah sebuah laporan mengatakan pemerintah AS tidak mau campur tangan dalam proses penyelamatan pemberi pinjaman bermasalah.

"Itu adalah katalis harga emas untuk kembali ke level yang sedikit lebih tinggi," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.

Data ekonomi yang dirilis Rabu (26/4/2023) mengurangi daya tarik emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan barang tahan lama AS tumbuh 3,2 persen pada Maret setelah jatuh dari revisi 1,2 persen pada Februari. Para ekonom memperkirakan pesanan barang tahan lama naik 0,8 persen.

Defisit perdagangan barang-barang AS menyusut 8,4 persen pada Maret ke level terendah empat bulan sebesar 84,6 miliar dolar AS, berpotensi memberikan sedikit dorongan untuk produk domestik bruto pada kuartal pertama yang akan dirilis Kamis. Defesit perdagangan barang-barang turun dari 92 miliar dolar AS pada Februari.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS pulih dari level terendah hampir dua minggu, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Para pedagang sekarang fokus pada data PDB triwulanan AS yang akan dirilis pada Kamis, diikuti oleh indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti pada Jumat (28/4/2023), pengukur inflasi pilihan Fed.

Pasar memperkirakan peluang 3-dalam-4 bank sentral AS menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 2-3 Mei.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 0,60 sen atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 24,876 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli terangkat 7,80 dolar AS atau 0,71 persen, menjadi menetap pada 1.106 dolar AS per ounce.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023