Wakil Presiden Ma’ruf Amin didampingi istri Wury Ma'ruf Amin meninjau kunjungan wisatawan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang kini memiliki wajah baru pasca-revitalisasi, di Jakarta, Jumat.Jadi di sini konsepnya adalah kendaraan listrik. Jadi kalau anak-anak mau bersepeda atau orang tua mau naik 'shuttle' listrik juga disediakan di dalam
Berdasarkan siaran pers yang diterima, di Jakarta, Jumat, Wapres berkeliling kawasan TMII menyaksikan antusiasme para wisatawan menikmati berbagai fasilitas dan wahana yang telah direnovasi.
Direktur Keuangan dan SDM PT Bhumi Visatanda Indonesia selaku Perusahaan yang mengoperasikan TMII Syafrudin menuturkan bahwa TMII saat ini telah menjadi kawasan yang nyaman bagi wisatawan untuk menikmati wisata budaya.
"Jadi TMII ini memang difungsikan untuk menjaga budaya Indonesia agar tetap lestari dan dikenal oleh masyarakat," ujar Syafrudin.
Menurut Syafrudin, TMII mengusung empat pilar dalam pengelolaannya sebagai kawasan wisata.
Pilar pertama adalah inclusive atau terbuka, yakni TMII menjadi kawasan wisata untuk semua kalangan masyarakat.
"Jadi kami tidak membatasi kelas masyarakat yang akan berkunjung ke TMII. Silakan yang ingin berkunjung ke Taman Mini dengan tiket masuk yang murah, Rp25 ribu. Kami juga tidak membagi-bagi kelas tiket-nya, baik untuk wisatawan nusantara maupun mancanegara dengan harga yang sama," tuturnya.
Pilar kedua, kata Syafrudin, adalah green atau hijau yakni 70 persen kawasan TMII adalah kawasan hijau yang ramah lingkungan. Dia mengatakan tidak semua kendaraan berbahan bakar fosil dapat masuk ke TMII.
"Jadi di sini konsepnya adalah kendaraan listrik. Jadi kalau anak-anak mau bersepeda atau orang tua mau naik shuttle listrik juga disediakan di dalam," ungkapnya.
Pilar ketiga yakni smart atau pintar, di mana contohnya, seluruh transaksi pembayaran di TMII telah menggunakan transaksi non-tunai.
Baca juga: Museum Indonesia TMII hadirkan pengalaman bermain alat musik
Baca juga: Puluhan ribu pengunjung padati TMII pada H+1 Lebaran
"Jadi di TMII ini kami sediakan semua transaksi pembayaran itu menggunakan sistem pembayaran yang cashless untuk memudahkan masyarakat bertransaksi," jelasnya.
Adapun pilar keempat adalah local culture atau budaya lokal, di mana TMII membawa misi pelestarian budaya Indonesia.
"Atraksi-atraksi yang kami sediakan di TMII adalah atraksi budaya Indonesia. Jadi kalau masyarakat berkunjung ke TMII itu, secara reguler (setiap) pukul 15.00 WIB kami (tampilkan) atraksi-atraksi budaya. Ada tari dari Papua, Sumatera, Kalimantan, semuanya kami tampilkan," ucapnya.
Terakhir, Syafrudin menuturkan bahwa TMII selama 9 hari libur Idul Fitri menyelenggarakan Pekan Lebaran TMII sejak 21 hingga 30 April 2023.
Menurutnya, Pekan Lebaran ini telah menyedot pengunjung hingga 35 ribu orang per hari, tidak hanya dari Jabodetabek tetapi juga dari seluruh Indonesia.
"Jadi ini tempat yang menurut kami jadi tempat favorit baru buat masyarakat untuk piknik. Jadi di pekan-pekan lebaran ini kami menerima masyarakat yang datang bersama keluarga, bersama anak-anak, untuk menikmati taman kota budaya," jelasnya.
Sebagaimana diketahui TMII kini memiliki tampilan baru usai dilakukan revitalisasi besar-besaran pada Januari hingga Oktober 2022 lalu.
Penataan kawasan TMII dikoordinasikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dengan mengadopsi konsep destinasi wisata rakyat yang mengedepankan suasana lebih alami dan hijau.
Berdasarkan informasi Kementerian PUPR kegiatan, renovasi TMII dilaksanakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DKI Jakarta Metro dengan total anggaran sebesar Rp1,08 triliun yang meliputi penataan area bangunan seluas 7,71 hektare dan kawasan seluas 26,56 hektare.
Baca juga: Hari kedua Lebaran, pengunjung TMII diperkirakan 20 ribu orang
Setelah revitalisasi, TMII kini memiliki 70 persen area hijau dan 30 persen untuk bangunan dan wahana.
Ruang lingkup pekerjaan revitalisasi TMII meliputi penataan area gerbang utama, renovasi koridor utama Sasono Utomo, Sasono Langgeng Budoyo, dan Sasono Adiguno, termasuk juga renovasi Museum Indonesia, penataan lanskap anjungan dan pedestrian, penataan outer ring (halte), area parkir, serta gedung pengelola.
Tidak hanya itu, lanskap pulau-pulau di Danau Archipelego (promenade, pedestrian anjungan, dan amphitheater), viewing tower, Kaca Benggala, community center, Museum Theater Garuda, Museum Telkom, dan Keong Mas juga dilakukan penataan.
Penataan kawasan TMII sendiri terbagi dalam 3 zona, yakni Zona 1 dengan tema Indonesia Klasik "Elegan dan Geometri", Zona 2 dengan tema Arsitektur Nusantara, Tradisi, dan Budaya Sulur, serta Zona 3 dengan tema Indonesia Kini Modern.
Usai penataan ini, diharapkan TMII akan kembali menjadi The Ultimate Showcase of Indonesia.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023