Sebanyak 2.770 pelajar di Kota Kupang memenuhi lapangan alun-alun rumah jabatan gubernur Nusa Tenggara Timur untuk mementaskan tarian Lufut asal asal Timor Helong, Jumat sore.ini juga untuk mempromosikan budaya
Wartawan ANTARA yang hadir dan menyaksikan langsung tarian tersebut melaporkan para pelajar dari 77 sekolah di Kota Kupang mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah berada di lokasi tarian sejak pukul 13.00 WITA.
Mereka kemudian diminta masuk ke lokasi tarian dan berjemur di tengah teriknya matahari yang mencapai kurang lebih 32 derajat Celsius.
Seorang pelajar SMP N 1 Kota Kupang Alex Riwu ditemui di sela-sela persiapan untuk menari mengakui bahwa cuacanya sangat panas, tetapi dia mengaku hal tersebut bukan masalah.
“Walaupun panas tetapi tidak apa-apa, karena ini juga untuk mempromosikan budaya kita,” ujar dia.
Baca juga: Tarian Hegong Maumere meriahkan City Tour peserta IAWP di Labuan Bajo
Baca juga: Tarian animal pop komodo upaya promosi parekraf Labuan Bajo
Tarian Lufut sendiri adalah sebuah tarian yang mengisahkan kebersamaan masyarakat Timor pada zaman dahulu yang bergotong royong dalam membangun ladang baru atau membangun rumah.
Selain itu juga dalam proses merontokkan padi yang baru saja dipanen dengan menggunakan kaki. Untuk melepaskan bulir-bulir padi digunakan kaki secara bersama-sama.
Sedangkan dalam membangun rumah, tanah yang baru saja ditimbun akan diinjak serta diratakan dengan kaki secara bersama-sama hingga tanah menjadi padat dan kokoh.
Marsi seorang pelajar SMP N 5 Kota Kupang mengaku bangga karena bisa terlibat langsung dalam pelaksanaan tarian Lufut tersebut.
Pasalnya menurut dia, baru pertama kali dia menarikan tarian tersebut, dan sangat menyenangkan. Marsi mengaku selama ini sering melihat sendiri orang menarikan tarian itu tetapi tidak pernah ingin bergabung.
Dia juga mengaku paham dan mengerti arti dari tarian Lufut tersebut.
Asisten I, Kota Kupang, Jefri Pelt mengatakan bahwa pelaksanaan tarian yang melibatkan ribuan pelajar itu sebagai semarak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Kupang ke-27.
Selain itu untuk memeriahkan perayaan HUT Kota Kupang, tarian itu juga dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Baca juga: Tim ekspedisi pulau terluar disambut tarian hedung-seleng
Tarian Lufut sendiri adalah sebuah tarian yang mengisahkan kebersamaan masyarakat Timor pada zaman dahulu yang bergotong royong dalam membangun ladang baru atau membangun rumah.
Selain itu juga dalam proses merontokkan padi yang baru saja dipanen dengan menggunakan kaki. Untuk melepaskan bulir-bulir padi digunakan kaki secara bersama-sama.
Sedangkan dalam membangun rumah, tanah yang baru saja ditimbun akan diinjak serta diratakan dengan kaki secara bersama-sama hingga tanah menjadi padat dan kokoh.
Marsi seorang pelajar SMP N 5 Kota Kupang mengaku bangga karena bisa terlibat langsung dalam pelaksanaan tarian Lufut tersebut.
Pasalnya menurut dia, baru pertama kali dia menarikan tarian tersebut, dan sangat menyenangkan. Marsi mengaku selama ini sering melihat sendiri orang menarikan tarian itu tetapi tidak pernah ingin bergabung.
Dia juga mengaku paham dan mengerti arti dari tarian Lufut tersebut.
Asisten I, Kota Kupang, Jefri Pelt mengatakan bahwa pelaksanaan tarian yang melibatkan ribuan pelajar itu sebagai semarak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Kupang ke-27.
Selain itu untuk memeriahkan perayaan HUT Kota Kupang, tarian itu juga dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Baca juga: Tim ekspedisi pulau terluar disambut tarian hedung-seleng
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023