Hal tersebut dapat dipastikan lantaran saat ini mayoritas penumpang telah menggunakan aplikasi Ferizy untuk membeli tiket.
"Kalau calo tiket ya di Pelabuhan Bakauheni tidak ada calo karena sudah melalui Ferizy. Jadi teman-teman tidak bisa beli tiket kalau tidak melalui Ferizy," kata Kapolres Lampung Selatan AKBP Edwin saat ditemui di Bakauheni, Sabtu.
Menurut Edwin, warga yang membeli tiket lewat aplikasi Ferizy tidak bisa menjual tiketnya ke orang lain karena sudah terdata dengan identitas pembeli.
Walau diklaim sudah tidak ada aktivitas calo, Edwin tetap menyiagakan petugas keamanan di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni guna mengantisipasi calo dan aktivitas kriminal lainnya di masa arus balik lebaran.
"Total ada 681 petugas gabungan yang bersiaga di sekitar Pelabuhan Bakauheni," kata dia.
Baca juga: Polisi tangkap 15 calo tiket di Pelabuhan Bakauheni
Baca juga: Kapolda Lampung akan tindak calo di Bakauheni
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengemukakan pemberitaan di media membantu pihaknya dalam mempromosikan aplikasi pembelian tiket kapal secara daring (online), yakni Ferizy.
"Rekan rekan media terima kasih kami ucapkan, atas sosialisasi terkait dengan Ferizy" kata Ira saat ditemui di Pelabuhan Bakauheni Lampung, Jumat.
Berkat sosialisasi tersebut, Ira mengklaim hampir 95 persen penumpang kapal feri membeli tiket menggunakan aplikasi Ferizy.
Jika dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah penumpang yang menggunakan aplikasi Ferizy jauh dibandingkan tahun ini. "Tahun lalu hanya 20 persen," kata dia.
Walau demikian, Ira tidak menjelaskan secara rinci jumlah dari 95 persen penumpang yang menggunakan aplikasi Ferizy tersebut.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023