Walaupun demikian, apabila PAN dan Golkar mengusung nama yang berbeda untuk capres, Mardiono menyampaikan KIB bakal tetap solid karena koalisi itu merupakan gabungan partai politik dengan ide-ide dan gagasan yang sama untuk membangun Indonesia.
“Kami punya tugas masing-masing partai politik, termasuk saya sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, mengajak KIB untuk bersama dengan pilihannya sama dengan PPP,” kata Mardiono saat jumpa pers usai pertemuan antara pimpinan PDIP dan PPP di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu.
Dia menambahkan jika PAN dan Golkar pada akhirnya juga mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres, maka KIB dapat menjadi KIB Plus
“Tapi, manakala itu berbeda, itu keniscayaan politik. Negara kita adalah negara demokrasi. Kita punya hak menentukan pilihan. Jadi, tidak membatasi ruang itu, dan Alhamdulillah hasil pertemuan kami dengan KIB, kami tetap solid, guyub, rukun. Manakala pilihannya beda, ya kalau beda semuanya untuk Indonesia,” kata Plt. Ketua Umum PPP.
Dalam sesi jumpa pers yang sama, Mardiono menjelaskan masing-masing anggota Koalisi Indonesia Bersatu, yaitu PPP, PAN dan Partai Golkar tidak saling mencampuri sikap dan pilihan terkait capres dan Pilpres.
“KIB didirikan setahun yang lalu dalam rangka kerja sama membangun ide dan gagasan. Tiga partai, tentunya ini ruang berbeda, antara koalisi membangun bangsa ke depan, kemudian dengan keputusan internal partai masing-masing untuk menentukan bakal calon presiden. Ini ruang yang berbeda,” kata Mardiono.
Dia menegaskan sikap demikian tercantum dalam kesepakatan tiga partai saat membentuk KIB.
“Itu ada dalam piagam perjanjian koalisi antara tiga partai,” kata dia.
Pimpinan PPP itu pun telah menyampaikan hasil rapat pimpinan nasional (rapimnas) partainya yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres kepada dua anggota KIB itu.
“Kami sudah menyampaikan hasil itu ke KIB beberapa hari yang lalu. Dan semuanya sudah memahami itu,” kata Mardiono.
Sejauh ini, PAN dan Golkar belum mengumumkan secara resmi nama yang diusung sebagai capres.
Sementara itu, PPP ikut mengumumkan secara resmi Ganjar Pranowo sebagai calon presiden mereka seusai Rapimnas ke-5 di Yogyakarta, 26 April 2023.
Ganjar Pranowo, yang saat ini masih aktif sebagai Gubernur Jawa Tengah, diumumkan secara resmi sebagai calon presiden dari PDIP pada 21 April 2023. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan itu secara langsung pada Rapat DPP Partai Ke-140 Diperluas Tiga Pilar dengan agenda konsolidasi internal dan silaturahmi Idul Fitri 1444 H di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.
Terkait itu, Pimpinan PDI Perjuangan dan PPP bertemu untuk pertama kalinya di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu, untuk mengukuhkan kerja sama politik, dan membahas strategi pemenangan Ganjar pada Pilpres 2024.
Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan berlangsung pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR RI. Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: Hasto sebut PPP "saudara tua" PDI Perjuangan
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023