Warga Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung berharap pemerintah dapat segera memperbaiki jalan menuju Desa Sabah Balau yang kondisinya rusak parah, banyak berlubang di kedua sisi jalan menuju tempat "groundbreaking" Jalan Tol Trans Sumatera itu.Tentu jalan berlubang dan rusak parah ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat terlebih bila hujan datang,
Pantauan wartawan ANTARA, di Lampung Selatan, Selasa, di Jalan Terusan Endro Suratmin yang merupakan salah satu akses utama menuju Desa Sabah Balau kondisinya rusak parah sepanjang sekitar 1 kilometer.
"Tolonglah pemerintah perhatikan, dan harus diperhatikan Jalan Endro Suratmin ini, mau kapan lagi diperbaiki," kata salah seorang warga setempat Awi (45).
Dia mengatakan bahwa akibat dari rusaknya Jalan Terusan Endro Suratmin tersebut sudah banyak korban kecelakaan di jalur tersebut, bahkan menyebabkan warga meninggal dunia karena terjatuh.
"Kecelakaan banyak, karena menghindari lubang-lubang di jalan itu, tahun 2022 malahan ada seorang ibu yang jatuh di jalan itu meninggal dunia setelah dibawa ke rumah sakit," kata dia.
Menurutnya, terakhir kali jalan tersebut diperbaiki atau diaspal sekitar 4 sampai 5 tahun yang lalu setelah ruas jalan tol selesai dibangun. Gerbang Tol Kotabaru ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tak jauh dari ruas jalan ini.
"Jadi dulu itu karena jalan ini memang rusak parah, warga komplain ke Waskita (Karya) kemudian diuruk oleh mereka dari sisa-sisa pembangunan jalan tol itu," ujarnya pula.
Namun, berjalan waktu jalan yang diuruk ternyata menimbulkan masalah yakni debu saat musim kemarau dan becek saat musim hujan, sehingga warga menyampaikan komplain lagi, kemudian pemerintah membenahi dengan diaspal.
"Tapi kenyataannya belum 10 tahun bahkan belum 5 tahun saja, aspalnya sudah rusak berlubang lagi," kata dia.
Bahkan, ujar dia lagi, warga setempat swadaya untuk menutup lubang-lubang yang ada di jalan tersebut dengan batu kapur, guna meminimalisir adanya kecelakaan akibat jalan rusak.
"Jelang Lebaran kami warga gotong royong menutup jalan berlubang di sekitaran Tugu Putri Menari ini, karena tidak adanya perhatian dari pemerintah setempat," ujarnya.
Warga Sabah Balau lainnya Sofyan berharap kedua sisi Jalan Terusan Endro Suratmin diperbaiki dengan kualitas aspal yang lebih baik dari sebelumnya.
"Tentu jalan berlubang dan rusak parah ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat terlebih bila hujan datang, jalannya sangat becek dan rawan akan terjadinya kecelakaan tunggal," kata dia.
Berdasarkan data Dinas Bina Marga Bina Konstruksi Provinsi Lampung dari total panjang jalan yang menjadi kewenangan provinsi adalah 1.693,273 kilometer, dengan 98 ruas jalan yang dibagi dalam 16 koridor.
Dari jumlah tersebut, untuk jalan dengan kondisi mantap ada 76,85 persen, dan tidak mantap sebanyak 23,15 persen. Dengan kondisi jalan rusak berat sepanjang 256,471 kilometer, rusak ringan 131,076 kilometer, rusak sedang 468,630 kilometer, dan kondisi baik 832,666 kilometer.
Belakangan kondisi sejumlah ruas jalan di Lampung yang rusak dikeluhkan warga, termasuk menjadi viral di media sosial. Warga berharap ruas jalan di daerah mereka, baik jalan kabupaten/kota, jalan provinsi maupun jalan nasional, terutama yang kondisinya rusak parah, dapat segera dipeprbaiki.
Di Kota Bandarlampung, ibu kota Provinsi Lampung, warga juga berharap wali kota setempat segera memerintahkan dinas terkait untuk segera memperbaiki jalan-jalan utama di perkotaan dan perkampungan warga setempat yang berlubang, sebagian di antaranya juga mengalami rusak parah, segera diperbaiki.
Mereka berharap sebelum Lebaran kemarin, jalan-jalan rusak itu segera diperbaiki, apalagi setelah viral oleh TikTokers asal Lampung terkait kondisi kerusakan jalan di Lampung. Namun hingga usai Lebaran ini, kerusakan jalan-jalan tersebut belum juga ditangani oleh pemda setempat.
Baca juga: Pengguna jalan keluhkan kerusakan Jalintim Lampung-Sumsel
Baca juga: Jalan Lintas Sumatera ruas Rajabasa-Panjang makin rusak
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023