Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis 93W di Samudera Pasifik Utara, Maluku Utara yang berpotensi memengaruhi cuaca serta gelombang laut di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
Deputi Meteorologi Guswanto di Jakarta, Selasa mengatakan bibit siklon tropis 93W itu tepatnya berada di sekitar 7.9°LU 128,9 bujur timur dengan kecepatan angin maksimum 20 knot, tekanan udara minimum 1005.4 milibar (mb).
"Citra satelit Himawari-9 kanal Enhanced-IR menunjukkan adanya penurunan aktivitas awan konvektif dalam enam jam terakhir," katanya.
Ia menambahkan kondisi lingkungan sekitar sistem yang mendukung pertumbuhan bibit antara lain suhu muka laut yang hangat berkisar 30-32 derajat Celcius, dan vortisitas sedang hingga kuat di lapisan bawah hingga menengah.
Dari Model NWP skala global, lanjut dia, menunjukkan propagasi sistem ke arah barat laut menuju daratan Filipina.
Ia memperkirakan potensi bibit ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah.
Ia mengemukakan, dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan bibit siklon 93W terhadap kondisi cuaca di Indonesia, yakni hujan sedang hingga lebat di wilayah Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
Selain itu, dampak tidak langsung bibit siklon 93W itu memengaruhi tinggi gelombang 1,25-2,5 meter di perairan Bitung-Kepulauan Sitaro, perairan Kep. Sangihe-Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan barat dan timur Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan Morotai, perairan Raja Ampat bagian utara, perairan Manokwari, perairan Biak, perairan Jayapura-Sarmi, Samudera Pasifik utara Papua Barat-Papua.
Ia menyampaikan, masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan, BMKG terus melakukan pemantauan terhadap kemungkinan adanya potensi siklon tropis yang dapat berdampak terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023