"Berdasarkan data yang dirilis BMKG Pusat, potensi terjadinya rob ini karena adanya fenomena fase bulan purnama pada tanggal 5 Mei yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum," kata analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan di Cilacap, Jateng, Rabu.
Di sisi lain, kata dia, pada tanggal 5-6 Mei terjadi fenomena gerhana bulan penumbra yang mengakibatkan bulan akan terlihat lebih redup.
Menurut dia, gerhana bulan penumbra terjadi ketika posisi bulan, matahari, dan bumi sejajar, di mana bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi (bayangan samar, red.).
Baca juga: BMKG: Hujan ekstrem picu banjir di Kota Cilacap
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi hujan lebat di Jateng selatan hingga akhir Juni
"Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup daripada saat purnama," jelasnya.
Ia mengatakan berdasarkan data prakiraan pasang surut air laut khususnya di pesisir selatan Kabupaten Cilacap, pasang maksimum pada hari Jumat (5/5) mencapai 1,9 meter pada pukul 08.00-09.00 WIB, sedangkan pada hari Sabtu (6/5) setinggi 1,8 meter pada pukul 08.00-09.00 WIB.
Di sisi lain, kata dia, tinggi gelombang di perairan selatan Jateng hingga DIY pada periode tersebut diprakirakan berkisar 1,25-2,5 meter yang masuk kategori sedang, sehingga dampak rob di pesisir selatan Jateng-DIY diprakirakan relatif kecil.
Menurut dia, rob biasanya akan berdampak di pesisir selatan Jateng-DIY jika gelombang laut dalam kategori tinggi, juga bisa karena adanya hujan dengan intensitas lebat.
Akan tetapi dengan adanya fenomena gerhana bulan penumbra, lanjut dia, BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi rob di pesisir selatan Jateng-DIY karena gerhana bulan dapat pula mengakibatkan pasang maksimumnya lebih tinggi mengingat pasang-surut air laut merupakan interaksi gaya tarik-menarik gravitasi antara bumi, bulan, dan matahari.
Bahkan selepas terjadinya fenomena gerhana bulan penumbra, pasang maksimum di perairan selatan Kabupaten Cilacap kembali tinggi karena masih dipengaruhi fase bulan purnama, yakni pada hari Minggu (7/5) diprakirakan mencapai 2,1 meter pada pukul 09.00-10.00 WIB.
Selanjutnya pada hari Senin (8/5) dan Selasa (9/5) diprakirakan mencapai 2,2 meter pada pukul 10.00 WIB, Rabu (10/5) diprakirakan 2,1 meter pada pukul 11.00 WIB, dan Kamis (11/5) diprakirakan 1,9 meter pada pukul 11.00-12.00 WIB.
Sementara pada tanggal 9-12 Mei 2023, kata Rendi, tinggi gelombang 2,5-4 meter yang masuk kategori tinggi berpotensi terjadi di perairan selatan Jateng-DIY.
"Peringatan dini potensi rob ini dikeluarkan agar masyarakat di pesisir selatan Jateng-DIY waspada dan melakukan langkah antisipasi. Kami akan segera informasikan kepada masyarakat jika ada perkembangan lebih lanjut terkait dengan potensi gelombang tinggi," tegasnya.
Baca juga: Hujan lebat rendam sejumlah kawasan di Cilacap dan Banyumas
Baca juga: Hujan lebat rendam sejumlah kawasan di Cilacap dan Banyumas
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023