• Beranda
  • Berita
  • Israel, Palestina gencatan senjata setelah warga mogok makan meninggal

Israel, Palestina gencatan senjata setelah warga mogok makan meninggal

3 Mei 2023 18:46 WIB
Israel, Palestina gencatan senjata setelah warga mogok makan meninggal
Foto arsip - Seorang warga Palestina memeriksa mobil yang rusak setelah serangan udara Israel di Kota Gaza (7/4/2023). Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon memperingatkan konflik bakal meluas setelah Israel melakukan serangan udara di Lebanon dan Jalur Gaza. ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem/tom.
Gencatan senjata di sepanjang perbatasan Israel-Gaza mulai berlaku Rabu pagi menyusul pertempuran singkat yang dipicu oleh kematian seorang tahanan Palestina yang menjalani mogok makan di sebuah penjara di Israel.

Setelah pihak Palestina menembakkan roket ke arah Israel pada malam hari dan jet tempur Israel menyerang Gaza, sebuah gencatan senjata yang dimediasi Mesir, Qatar dan Perserikatan Bangsa-Bangsa pun tampaknya mulai berlalu di mana kedua pihak mengisyaratkan untuk tidak memperluas konflik.

Saling serang dimulai pada Selasa sesaat setelah kabar meninggal dunianya Khader Adnan, seorang pemimpin politik faksi Jihad Islam. Jihad Islam digolongkan kelompok teroris oleh Barat dan Israel.

Adnan menjalani mogok makan selama 87 hari saat menunggu sidang dengan dakwaan masalah keamanan. Dia ditemukan tak sadarkan diri di dalam bui dan dibawa ke rumah sakit di mana dinyatakan meninggal dunia setelah berbagai upaya untuk membuatnya siuman, kata Layanan Penjara Israel.

Para pemimpin Palestina menuduh Israel penyebab kematian Adnan yang menjadi warga Palestina pertama yang meninggal dunia akibat mogok makan dalam tahanan Israel dalam kurun 30 tahun terakhir.

Di Gaza, faksi-faksi Palestina bersenjata termasuk Hamas dan Jihad Islam mengaku bertanggung jawab atas serangan roket ke arah Israel yang membuat satu orang terluka.

Baca juga: EU desak Israel hentikan tindakan sepihak yang tingkatkan ketegangan

Militer Israel mengatakan pihaknya telah membalas dengan menyerang pos-pos dan situs persenjataan Hamas.

Seorang pria berusia 58 tahun tewas di Kota Gaza akibat serangan udara Israel ke sebuah kamp pelatihan Hamas dekat rumahnya, kata Kementerian Kesehatan Palestina pada Rabu.

Putranya Adam (16) mengatakan batu bata yang terbang puluhan meter dari lokasi yang di bom mengenai atap salah satu ruangan   jatuh di atas dada ayahnya yang lagi tidur bersamanya di ruang itu.

"Dia kesulitan bernafas. Kami membawanya ke rumah sakit, mereka mengatakan dia mengalami pendarahan dalam dan meninggal dunia subuh," kata putranya, menunjuk sebuah lubang di langit-langit dan batu bata di lantai.

Ketegangan yang meruncing dalam pemerintah koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Jewish Power, yang dipimpin menteri keamanan yang berhaluan kanan Itamar Ben-Gvir, menyebut serangan itu sebagai balasan yang lemah.

Namun setelah rangkaian ledakan mengguncang Gaza dan sirene roket membuat warga Israel berlindung di dalam bunker, warga kedua negara sudah jenuh dengan pertempuran.

Baca juga: Israel gempur Jalur Gaza

Sumber: Reuters

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023