Sosok makhluk halus dalam mitologi Jawa bernama Kajiman akan menjadi unsur utama dalam cerita film garapan rumah produksi Visionary Capital dan Relate Films tersebut.
"Ide awal (cerita) Kajiman ini karena ingin mencari sesuatu yang belum pernah di-explore, akhirnya kita riset dulu sebelum memutuskan untuk (mengangkat kisah) Kajiman ini karena ada beberapa artikel dan buku yang menyebut (sosok) Kajiman ini," kata Adriyanto dalam konferensi pers film "Kajiman Iblis Terkejam Penagih Janji" di Metropole XXI, Jakarta Pusat pada Rabu.
Baca juga: Film "Kajiman Iblis Terkejam Penagih Janji" rilis pada 18 Mei 2023
Baca juga: Film "Kajiman Iblis Terkejam Penagih Janji" rilis pada 18 Mei 2023
Dalam mitos budaya Jawa, Kajiman adalah sosok makhluk gaib yang berkaitan erat dengan praktik pesugihan dan ilmu hitam.
Adriyanto mengaku yang menarik dari sosok Kajiman ini adalah makhluk tersebut belum diketahui wujud visualnya, berbeda dengan hantu-hantu lain dalam tradisi masyarakat Indonesia yang lebih populer seperti pocong dan kuntilanak.
"Justru risetnya jadi menarik karena kalau misalnya kita meriset makhluk yang sudah ada visualnya seperti pocong atau kuntilanak kita sudah ada referensi visual," kata Adriyanto.
Dia menambahkan referensi literasi mengenai sosok Kajiman terbilang sedikit sehingga selain mengandalkan buku dan artikel, dia juga mencari informasi melalui orang-orang yang lebih memahami soal sosok Kajiman.
Baca juga: Adriyanto Dewo berharap film horor di Indonesia lebih bervariasi
Baca juga: Adriyanto Dewo berharap film horor di Indonesia lebih bervariasi
Selain sosok Kajiman, film "Kajiman Iblis Terkejam Penagih Janji" juga mengangkat tema praktik pesugihan yang masih dipercaya sebagian masyarakat Indonesia.
"Mengangkat tema pesugihan karena ilmu hitam dan aliran sesat selama ini masih dipercaya sebagian masyarakat sebagai jalan pintas untuk meraih sesuatu yang mereka inginkan. Tidak hanya dilakukan di perdesaan tapi ternyata juga ada di perkotaan. Jadi sebenarnya di manapun bisa terjadi situasi yang di luar nalar kita," ujar Adriyanto pada keterangan terpisah dalam rilis pers yang diterima ANTARA pada Rabu.
Selama proses penggarapan dia mencari cara untuk membuat suasana horor dalam film dengan memasukkan unsur mitos budaya Jawa serasa seperti terjadi pada kehidupan sehari-hari.
Unsur-unsur tradisi dalam kebudayaan Jawa seperti primbon dan weton turut mewarnai cerita film yang akan tayang di bioskop pada 18 Mei 2023 itu.
Baca juga: Film horror-thriller "The Boogeyman" hadir di bioskop pada Juni 2023
Baca juga: Film horror-thriller "The Boogeyman" hadir di bioskop pada Juni 2023
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023