"Perputaran uang tersebut merupakan total belanja wisatawan yang berkunjung ke Sleman," kata Kustini Sri Purnomo di Sleman, Kamis.
Menurut dia, rata-rata belanja wisatawan di Kabupaten Sleman meliputi sektor akomodasi sekitar 48,25 persen, sektor kuliner 26,32 persen, belanja di pusat perbelanjaan 21,93 persen dan sektor destinasi wisata 3,51 persen.
"Sektor destinasi wisata memang cukup rendah, dan ini memang diakui adanya penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke Sleman pada periode libur Lebaran," katanya.
Ia mengatakan, jumlah kunjungan wisata kuliner di Sleman mencapai 827.245 wisatawan sedangkan jumlah kunjungan wisatawan ke destinasi wisata di Sleman sebanyak 302.003 wisatawan.
"Kunjungan wisata selama libur Idul Fitri 1444 H yakni untuk sektor wisata alam sebanyak 67.254 wisatawan yang terdiri 31 wisatawan manca dan 67.285 wisatawan domestik," katanya.
Sedangkan untuk wisata ekologi sebanyak 41.543 wisatawan terdiri 10 wisatawan mancanegara dan 41.543 wisatawan domestik, wisata petualangan sebanyak 25.711 kunjungan, wisata budaya 174.111 kunjungan, wisata candi 103.168 wisatawan, wisata museum 12.526 kunjungan.
"Kemudian untuk wisata kota 40.652 wisatawan, wisata desa 17.765 kunjungan wisata buatan 6.780 kunjungan, wisata olahraga 256 kunjungan dan lainnya 6.524 kunjungan," katanya.
Kustini mengatakan, penerimaan retribusi periode 15 April sampai 1 Mei 2023 sebesar Rp246,8 juta. Penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) pariwisata periode 1 Januari sampai 1 Mei 2023 mencapai Rp104,5 miliar atau sebesar 40,41 persen dari target PAD 2023.
"Penerimaan retribusi ini terdiri penerimaan pajak Rp103,2 miliar, penerimaan retribusi Rp1,2 miliar," katanya.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023