• Beranda
  • Berita
  • Pemkab Manggarai Barat buat ritual adat jelang KTT ke-42 ASEAN

Pemkab Manggarai Barat buat ritual adat jelang KTT ke-42 ASEAN

4 Mei 2023 19:40 WIB
Pemkab Manggarai Barat buat ritual adat jelang KTT ke-42 ASEAN
Pemkab Manggarai Barat, NTT membuat ritual adat "Teing Hang Kolang" jelang penyelenggaraan ASEAN Summit di Labuan Bajo, Kamis (4/5/2023) malam. (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur membuat ritual adat "Teing Hang Kolang" jelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi ke-42 ASEAN/ASEAN Summit di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

"Menyadari kita sebagai orang yang berbudaya, Pemda Manggarai Barat dipandu oleh tokoh adat Nggorang, Lancang, dan Sernaru buat ritual Teing Hang, bagian dari permisi bahwa sebentar lagi kami akan menyelenggarakan acara besar," kata Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi usai ritual adat di lobi Kantor Bupati Manggarai Barat, Labuan Bajo, Kamis.

Teing Hang Kolang merupakan ritual adat "memberi makan leluhur" yang dipercaya oleh masyarakat Manggarai Barat sebagai bentuk permohonan izin untuk menyelenggarakan sebuah kegiatan besar yang belum pernah dilakukan.

Tahap pertama dalam proses adat itu adalah pemotongan ayam putih di pohon beringin. Ayam putih itu melambangkan bentuk penghormatan, persembahan, sebagai perwujudan Tuhan yang kita sembah.

Baca juga: Wagub NTT: Tiga tarian tradisional disiapkan sambut tamu KTT ASEAN

Baca juga: Menkominfo: Kesuksesan KTT Ke-42 ASEAN perlu dukungan masyarakat


"Ayam putih melambangkan ketulusan dan kepolosan kita semua, hati rakyat Manggarai Barat tulus, polos," ucapnya.

Selanjutnya ada pemotongan ayam merah di dalam ruangan yang melambangkan keberanian dan memberi kesan bahwa Manggarai Barat sangat siap menyambut KTT ke-42 ASEAN.

"Ditambah dengan ada yang namanya sirih pinang, tembakau. Leluhur kenal sirih pinang, tembakau, bukan rokok kayak sekarang," katanya melanjutkan.

Sebagai masyarakat yang lahir dan hidup dengan budaya, kata Bupati Edi, makanan tidak hanya diberi kepada manusia yang masih hidup, tapi juga dengan orang-orang yang sudah meninggal atau para leluhur.

Oleh karena itu anak cucu memiliki kewajiban moral untuk memberi "makan" lewat ritual adat ini.

"Mobilitas kendaraan lewat udara, darat, dan laut itu masif, yang sebelumnya tidak sebanyak yang terjadi di saat ini, begitu juga mobilitas manusia. Ini mengagetkan, jadi supaya kaget, kita kasih makan kepada mereka," ujar Bupati Edi.

Ritual adat yang berlangsung dari pukul 18.00 Wita sampai pukul 19.30 Wita berjalan lancar.

Bupati Edi Endi berharap lewat upacara adat ini, pemerintah dan masyarakat mendapatkan restu sehingga kegiatan internasional nanti berjalan lancar tanpa ada hambatan apa pun.

KTT ke-42 ASEAN akan berlangsung mulai tanggal 9 Mei sampai 11 Mei 2023 di Labuan Bajo.

Kegiatan itu dihadiri oleh para kepala negara ASEAN dan tamu delegasi lainnya.

Baca juga: NTT siapkan sepeda bambu sebagai cenderamata untuk tamu KTT ASEAN

Baca juga: Kemenparekraf hadirkan Pesta Rakyat di Labuan Bajo untuk ASEAN Summit

 

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023