Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 286,50 poin atau 0,86 persen, menjadi menetap di 33.127,74 poin. Indeks
S&P 500 tergerus 29,53 poin 0,72 persen, menjadi berakhir di 4.061,22 poin. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 58,93 poin atau 0,49 persen, menjadi ditutup pada 11.966,40 poin,
S&P 500 telah mencatat penurunan untuk sesi keempat berturut-turut, yang pertama sejak Februari. Dari 11 sektor utama S&P 500, sembilan turun, dipimpin paling rendah oleh sektor keuangan yang merosot 1,29 persen, diikuti oleh penurunan 1,26 persen jasa-jasa komunikasi.
PacWest Bancorp anjlok 51 persen setelah mengonfirmasi sedang menjajaki opsi strategis, termasuk penjualan. Saham pemberi pinjaman regional dan bank lain baru-baru ini terpukul karena kekhawatiran akan memburuknya krisis perbankan.
Western Alliance Bancorp anjlok hampir 39 persen, dengan perdagangan saham dihentikan beberapa kali. Pada sesi terendahnya, saham Western Alliance turun lebih dari 60 persen dan pemberi pinjaman membantah laporan bahwa pihaknya sedang menjajaki potensi penjualan.
Comerica dan Zion Bancorporation sama-sama kehilangan sekitar 12 persen. Indeks Perbankan Regional KBW berakhir turun 3,5 persen, bangkit dari terendah sesi yang turun sekitar 7,0 persen.
Toronto-Dominion Bank Group Kanada membatalkan akuisisi First Horizon Corp senilai 13,4 miliar dolar AS, yang memicu penurunan 33 persen saham bank AS tersebut.
"Bank-bank regional dan pengetatan kondisi kredit membebani pasar karena investor mencoba mengkalibrasi ulang dimana berada dalam hal siklus kredit dan standar pinjaman bank, dan ketika potensi resesi mungkin melanda," kata Zhe Shen, direktur pelaksana strategi diversifikasi di TIFF Investment Management.
Indeks volatilitas CBOE, juga dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, naik sebanyak 21 poin, tertinggi sejak akhir Maret.
Volume perdagangan di bursa AS relatif berat, dengan 12,0 miliar saham berpindahtangan, dibandingkan dengan rata-rata 10,5 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.
Pada Minggu (30/4/2023), regulator menyita First Republic Bank yang bermasalah dan JPMorgan Chase setuju untuk membeli sebagian besar asetnya, menandai kegagalan bank AS terbesar sejak krisis keuangan tahun 2008.
Dengan investor yang semakin khawatir akan meluasnya krisis perbankan dan penurunan ekonomi, kontrak berjangka suku bunga AS sekarang menyiratkan para pedagang sebagian besar memperkirakan Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga pada pertemuan Juli, menurut Alat FedWatch CME Group.
The Fed pada Rabu (3/5/2023) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, sementara Ketua Jerome Powell mengatakan terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti bahwa siklus kenaikan suku bunga telah berakhir karena inflasi tetap menjadi perhatian utama.
Di antara bank-bank AS terbesar, JPMorgan turun 1,4 persen dan Wells Fargo kehilangan 4,25 persen.
Data pada Kamis (4/5/2023) menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat minggu lalu karena pasar tenaga kerja secara bertahap melemah di tengah suku bunga yang lebih tinggi, yang mendinginkan permintaan dalam perekonomian.
Baca juga: Wall St berakhir turun di tengah ketidakpastian jalur suku bunga Fed
Baca juga: Wall St jatuh terseret bank regional, investor tunggu keputusan Fed
Baca juga: Wall Street ditutup merosot jelang pertemuan Fed
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023