"Dari sisi produksi, lapangan usaha pengadaan listrik dan gas mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 27,58 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dialami oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) yaitu sebesar 14,05 persen," Ketua Tim Neraca Produksi dan Pengeluaran BPS Provinsi Kalbar Preatin di Pontianak, Kalbar, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang ada, tidak terlepas dari beberapa peristiwa yang berkaitan.
Preatin mencontohkan seperti produksi komoditas tanaman padi mengalami peningkatan sekitar 261,09 persen secara kuartalan (qtq) seiring dengan adanya panen raya pada triwulan I 2023, namun secara yoy terkontraksi sebesar 13,18 persen.
Sementara, produksi palawija mengalami pertumbuhan baik secara kuartalan maupun tahunan masing-masing sebesar 18,34 persen dan 0,65 persen.
Kemudian, untuk produksi sektor perkebunan tahunan utamanya kelapa sawit mengalami peningkatan secara yoy sebesar 2,73 persen. Sementara secara kuartalan, produksi kelapa sawit terkontraksi 21,18 persen.
"Pengetatan ekspor hasil tambang mentah berdampak pada produksi hasil tambang utamanya komoditas bauksit pada triwulan I 2023. Produksi bauksit terkontraksi cukup dalam baik secara qtq maupun yoy masing-masing sebesar 21,18 persen dan 39,28 persen," katanya.
Selanjutnya, untuk rata-rata indeks penjualan riil triwulan I 2023 sebesar 208,2 poin meningkat 0,10 persen dibandingkan triwulan IV 2022 yang sebesar 208,0 poin dan secara yoy juga meningkat 1,58 persen.
Volume penjualan mobil naik 14,21 persen secara qtq dan 14,14 persen secara yoy. Sementara volume penjualan sepeda motor terkontraksi 11,31 persen secara kuartalan, tetapi tumbuh 46,20 persen secara tahunan.
Pada triwulan I 2023, realisasi pengadaan semen di Kalbar terkontraksi sebesar 15,16 persen (qtq).
Pada sisi lainnya semakin terkendalinya penanganan COVID-19 dan meningkatnya mobilitas masyarakat mendorong jumlah penumpang transportasi udara tumbuh sebesar 6,75 persen secara qtq dan 17,22 persen secara yoy.
Sementara transportasi laut mengalami pertumbuhan jumlah penumpang yang berangkat sebesar 53,2 persen secara yoy, tetapi terkontraksi 0,56 persen qtq.
"Penting juga realisasi belanja modal dari APBN triwulan I 2023 naik 32,19 persen secara yoy. Impor barang modal naik 400,15 persen di triwulan I 2023 secara yoy. Kemudian, realisasi belanja dana desa naik 61,07 persen di triwulan I 2023 secara yoy," jelas dia.
Baca juga: Neraca dagang Kalbar hingga Februari 2023 surplus 339,87 juta dolar AS
Baca juga: BPS: Ekonomi Kalbar pulih pada 2022 tumbuh 5,01 Persen
Baca juga: BPS Kalbar: Langkah pemerintah daerah mampu tekan kenaikan harga
Pewarta: Dedi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023