Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bersama masyarakat Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendeklarasikan komitmen untuk mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN di NTT, Sabtu.
Menurut Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komjen Pol. Muhammad Fadil Imran, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, deklarasi yang difasilitasi olehnya bersama Kapolda NTT Johanis Asadoma itu digelar karena masyarakat NTT, khususnya Labuan Bajo, sangat ingin berpartisipasi dalam menyukseskan KTT ASEAN itu.
"Oleh karena itu, Kapolda NTT bersama saya memfasilitasi untuk membuat deklarasi. Deklarasi ini datang dari segenap lapisan masyarakat," kata dia.
Komjen Pol. Muhammad Fadil Imran mengatakan bahwa masyarakat Labuan Bajo meyakini kegiatan internasional seperti KTT ASEAN secara tidak langsung dapat menghidupkan potensi pariwisata yang menjadi tulang punggung perekonomian mereka dalam beberapa tahun terakhir.
"Jadi, mereka sadar betul acara ini harus sukses karena menyangkut harkat dan martabat bangsa sekaligus mempertunjukkan kepada dunia kawasan ini aman layak untuk dikunjungi," ujar Fadil.
Ia lantas menyampaikan pula pengamanan KTT ASEAN tersebut akan melibatkan sebanyak 2.627 personel gabungan yang berasal dari Mabes Polri, Polda NTT, dan polda sekitarnya.
Nantinya, kata dia, ribuan personel itu akan ditempatkan di Ring 1 bersama Paspampres, Ring 2 bersama TNI untuk mengamankan wilayah, dan Ring 3 mengamankan kawasan.
"Ada delapan satgas yang disiapkan mulai dari untuk tindakan preemtif (perencanaan dan pengambilan keputusan), preventif (pencegahan), hingga pengawalan dan rolakir (pengaturan rute, lalu lintas, serta parkir kendaraan)," ujar dia.
Terkait dengan pelaksanaan tugas itu, Fadil berharap semua satgas mengedepankan fungsi-fungsi pencegahan dan mengantisipasi potensi gangguan yang akan terjadi selama KTT ASEAN berlangsung.
Para delegasi dan kepala negara, kata dia, dijadwalkan mulai tiba di Labuan Bajo pada tanggal 8 Mei mendatang.
"Untuk delegasi, ada side event dan main event. Untuk setingkat menteri, pada tanggal 8 Mei hadir. Untuk kepala negara, pada tanggal 9 Mei mungkin hadir. Nanti, semua kegiatan tersebut sudah disiapkan pangkogab (panglima komando gabungan) dan dilaksanakan pengamanan bersama," ujarnya.
Baca juga: Kemenkumham bentuk Tim Pengumandahan Keimigrasian NTT ASEAN Summit
Baca juga: Panglima TNI perintah personel jauhkan egosektoral saat ASEAN Summit
Baca juga: Kemenkumham bentuk Tim Pengumandahan Keimigrasian NTT ASEAN Summit
Baca juga: Panglima TNI perintah personel jauhkan egosektoral saat ASEAN Summit
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023