Memang, secara umum bentuk fisik dari buah dengan kulit berduri ini hampir sama dengan di Indonesia, namun untuk rasa terutama untuk durian lokal Kamboja sedikit berbeda. Durian tidak hanya dijual di toko tetapi juga di pinggir jalan-jalan protokol.
Itulah yang menjadi daya tarik. Sejumlah atlet Indonesia seperti dari cabang bola voli putra juga berkesempatan mencoba legitnya durian khas Kamboja. Bahkan, Rivan Nurmulki secara khusus mendokumentasikan saat makan durian dalam akun media sosialnya.
Bersama dengan Hernanda Zulfi dan pemain bola voli lainnya, Rivan terlihat begitu menikmati durian yang ia beli dengan harga 21 dollar Amerika Serikat itu.
"Mantap kali pak. Kurang ini," kata Rivan Nurmulki yang ditimpali pemain lain.
Baca juga: Menpora Dito jalin hubungan bilateral pemuda-olahraga dengan Singapura
Berburu dunia ternyata tidak hanya dilakukan oleh atlet. Menpora Dito Ariotedjo juga melakukan hal yang sama dan bahkan dijadikan media diplomasi dengan Menteri Sukan dan Belia Malaysia Puan Hannah Yeoh.
"Ya, ini gaya anak muda, sambil makan durian saja bisa membahas potensi kerja sama Malaysia dan Indonesia lebih banyak," kata Dito Ariotedjo di Phnom Penh, Kamboja, Sabtu malam (6/5).
Dari kalangan jurnalis asal Indonesia yang sedang meliput kejuaraan multicabang dua tahunan untuk pertama kalinya di Kamboja ini juga tidak ketinggalan mencoba legitnya buah yang memiliki bau yang khas itu.
"Legit dan baunya tidak menyengat," kata wartawan Harian Terbit, Hermansyah.
Baca juga: Indonesia pastikan tiket semifinal setelah taklukkan Timor Leste 3-0
Baca juga: Timnas bulu tangkis putra beregu SEA Games langsung lolos semifinal
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023