"Saya biasanya bermain komputer selama tujuh jam setiap hari, bahkan hingga larut malam jika ibu saya pergi," kata Kim yang berusia 14 tahun seperti dikutip Reuters.
Pada September, orang tua gadis bernama samaran Kim itu sudah kehilangan cara untuk menghentikan kebiasaan anaknya dengan mengenalkan terapi seni, terapi musik, bahkan memarahinya.
Ketika tidak satu terapi pun berhasil, sekolah Kim menyarankan Pusat Penyembuhan Berkuda yang dipercaya menyembuhkan gangguan emosi dan perilaku sebagai penyebab kecanduan pornografi Internet.
"Saya perhatian pada berkuda dan berpikir tentang bagaimana saya dapat menungganginya lebih baik. (Hal itu) yang membuat saya kehilangan minat pada komputer dan Internet," kata Kim.
Selama terapi, Kim mendapatkan konselor yang berbeda-beda, tapi gadis itu percaya kuda-kuda terapi sangat membantunya.
"Setelah terapi, dia (Kim) hampir tidak pernah (mengakses) Internet. Jika dia melakukannya, dia berjanji kepada saya seberapa lama akan bermain dengan komputer," kata ibu Kim.
Kecanduan Internet telah menjadi persoalan utama di Korea Selatan seiring dengan penetrasi kualitas jaringan dan kepemilikan ponsel pintar oleh dua-per-tiga populasinya.
Pemerintah Korsel mencatat 680 ribu anak-anak berusia 10 - 19 tahun kencanduan Internet dengan 10 persen atau sekitar 10 persen dari tiap kelompok umur.
(I026)
Penerjemah:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013