Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) TNI Julius Widjojono, saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, mengatakan KRI dr. Wahidin Sudirohusodo menyiapkan dokter spesialis bedah dan konsultan bedah digestif, spesialis bedah ortopedi, spesialis penyakit dalam (internis), spesialis jantung dan pembuluh darah, spesialis saraf, spesialis paru, spesialis THT (telinga, hidung, tenggorokan), spesialis anestesi, spesialis radiologi, dokter gigi spesialis bedah mulut, dan dokter gigi spesialis konservasi gigi.
Tidak hanya tenaga kesehatan, kapal perang sekaligus kapal jenis bantu rumah sakit (BRS) itu juga turut dilengkapi dengan 156 tempat tidur, tiga tempat tidur ICU, dan dua tempat tidur HCU (high care unit).
Kemudian, KRI dr. Wahidin Sudirohusodo juga menyediakan empat kamar operasi steril dan satu kamar operasi non-steril.
"KRI WSH (dr. Wahidin Sudirohusodo) menyediakan satu apotek dan gudang farmasi, kemudian satu ruangan mobile hyperbaric chamber, dua perahu ambulans, dan klinik rawat jalan," kata Julius.
Baca juga: TNI dan Polri perkuat sinergi lewat Tactical Floor Game
Dalam kapal perang buatan dalam negeri itu, ada pula fasilitas radiologi yang dilengkapi alat X-Ray, CT-Scan, Panoramic, dan USG 4D.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, Senin, meninjau langsung kesiapan KRI dr. Wahidin Sudirohusodo yang sandar di Labuan Bajo.
Mahfud mengatakan KRI dr. Wahidin Sudirohusodo akan bertugas membantu layanan kesehatan di Labuan Bajo, terutama untuk para delegasi, peserta KTT ASEAN, dan personel pengamanan yang sakit.
"Mitigasi dan antisipasi kalau terjadi masalah dengan kesehatan yang memerlukan dokter, di RS Wahidin ini tersedia seluruh peralatan canggih yang serba digital dan 11 dokter spesialis," ujar Mahfud.
Tidak hanya KRI dr. Wahidin Sudirohusodo, TNI juga mengerahkan lebih dari 160 alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk pengamanan KTT ASEAN yang berlangsung pada Selasa (9/5) hingga Kamis (11/5) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Dua KRI lain yang dikerahkan untuk membantu pengamanan di wilayah laut ialah KRI Banjarmasin-592 dan KRI Teluk Youtefa-522. Terkait personel, TNI mengerahkan hampir 10.000 prajurit untuk membantu Polri mengamankan rangkaian acara KTT ASEAN 2023.
Baca juga: TNI-Polri mitigasi permasalahan saat ASEAN Summit di Labuan Bajo
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023